Mamuju (ANTARA Sulbar) - Dua desa di Kabupaten Mamuju, ibukota Provinsi Sulawesi Barat, dijadikan tempat penelitian program pengembangan penghijauan.

Hal ini disampaikan Bupati Mamuju, Habsi Wahid saat menyampaikan sambutannya dalam acara seminar Diseminasi "Potret Sosial Ekologis Desa" di Mamuju, Rabu.

Menurut dia, kegiatan ini merupakan kerjasama antara Konsorsium Hijau dan Millennium Challenge Account (MCA) Indonesia sejak Oktober 2015.

Dia menyampaikan, program pengembangan kapasitas kaum muda sebagai pemimpin berwawasan hijau ini patut diberikan apresiasi di tengah krisis Sosial-ekologis di desa.

Habsi Wahid mengatakan sangat menyambut baik atas terlaksananya kegiatan ini, apa lagi berkaitan dengan pengetahuan hijau bahkan memilih Kabupaten Mamuju menjadi tempat penelitian, di dua Desa yaitu Desa Tadui dan Desa Taan, Kecamatan Tapalang.

"Dua desa ini memiliki sumber daya yang baik. Masyarakat Mamuju ini sekitar 62 persen bergelut di bidang penghijauan," ujarnya.

Untuk itu, lanjutnya, dari kegiatan ini ia meyakini teman-teman generasi muda yang ada di desa sebagai pilot di dalam kegiatan pengetahuan hijau ini tentu akan lebih memikirkan sejauh mana perkembangan atau sejauh mana dinamika yang terjadi pada generasi muda yang ada di dalam, terutama mengenai persoalan pengetahuan hijau.

"Sesungguhnya ini sangat bermanfaat untuk daerah kita karena sumber daya kita, yang pasti dari hasil seminar ini akan diberikan kepada pemerintah serta melakukan penyesuaian program di SKPD terkait," ujar Habsi.

Untuk pemuda-pemuda yang ada di dua desa yang terpilih sebagai tempat penelitian ada baiknya menanamkan kecintaan terhadap ekologi ini agar kelak bisa mengoptimalkan diri untuk mengembangkan potensi yang ada di desa dan menjadikannya lapangan kerja intinya dapat meningkatkan kesejahtraan masyarakat.

Manager Konsorsium Hijau Area Mamuju Karno B. Batiran juga mengatakan Konsursium Hijau adalah salah satu penerima hibah dari MCA Indonesia.

"Kami telah menerima hibah khusus untuk pengetahuan hijau dan khusus di Mamuju ada dua desa untuk mengembangkan pusat belajar warga yang dijalankan oleh anak muda, kami hadir untuk memfasilitasi pengembangan pusat belajar warga, adapun beberapa hal yang dipelajari harus berdasarkan kondisi desa masing-masing bisa belajar tentang kakao, rumput laut dan hutan bakau," ujarnya.

Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024