Jakarta, (Antara Sulsel) - Aktor Hollywood Leonardo DiCaprio terancam dideportasi dari Indonesia karena dinilai melakukan kampanye hitam (black campaign) terhadap perkebunan kelapa sawit di Aceh ketika berkunjung ke Taman Nasional Gunung Leuser, Aceh, Minggu (27/3) lalu.

“Kalau ada pernyataan yang mendiskreditkan pemerintah maupun kepentingan Indonesia, dia bisa dideportasi. Karena dia sedang berada di Indonesia. Imigrasi punya hak mendeportasinya,” tegas Dirjen Imigrasi, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Ronny F Sompie, Rabu (30/3).

Menurut Ronny, hal itu sesuai dengan kewenangan yang diberikan kepada Ditjen Imigrasi sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.

Ronny menuturkan, jajaran Ditjen Imigrasi akan terus memantau keberadaan Leonardo DiCaprio selama berada di Indonesia. Sebab, dalam visa yang diajukannya, dia hanya akan melakukan kunjungan wisata.

“Sehingga kalau dia berada di Indonesia untuk keperluan lain, dengan melakukan aktivitas yang mengganggu ketertiban umum maupun mengganggu kepentingan Indonesia, maka imigrasi siap mendeportasi,” ujar Ronny.

Informasi yang dia terima, rombongan Leonardo tiba di Bandara Kualanamu dari Jepang, Sabtu (26/3) pukul 06.45 WIB dengan menggunakan pesawat jet pribadi.

Pada hari yang sama, sekitar pukul 10.00 WIB, rombongan terbang ke Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) menggunakan helikopter.

Pada hari yang sama juga, rombongan kembali ke Medan dan menginap di Hotel Marriot. Kemudian pada Minggu (27/3) sekitar pukul 17.05 WIB, rombongan berangkat dari Bandara Kualanamu menuju Palau.

“Sekarang informasi yang saya terima dia sudah berada di Jakarta,” tutur Ronny.

Diketahui, dalam catatan perjalanannya yang diunggah di akun instagram pribadinya, DiCaprio menyatakan kekecewaannya terhadap sejumlah hewan yang terancam punah habibatnya, salah satunya gajah Sumatera.

Aktor peraih Piala Oscar itu menuding ekspansi perkebunan kelapa sawit menjadi penyebab rusaknya ekosistem hutan yang juga menjadi sumber rantai makanan hewan-hewan langka seperti Gajah Sumatera.

“Di belantara ini, jalur migrasi kuno gajah masih digunakan gajah-gajah liar. Namun, perluasan perkebunan kepala sawit telah memotong-motong jalur tersebut, sehingga keluarga gajah mengalami kesulitan menemukan sumber makanan dan minuman yang cukup,” tulis pemeran Hugh Glass dalam film The Revenant itu.

Sontak saja, pernyataan DiCapriso ini mendapat protes dari pengusaha sawit asal Aceh, Asmar Arsyad.

“Leonardo salah sasaran. Mestinya dia kampanye pelestarian lingkungan di hutan Amazon yang habis untuk perkebunan minyak nabati kedelai,” kata Asmar.

Anggota Komisi IV DPR Firman Subagyo pun menyatakan kedatangan DiCaprio itu ada maksud lain selain kepentingan kelestarian lingkungan.

“Sasarannya jelas. Pasti dia akan menembak perkebunan kelapa sawit dengan membungkusnya soal lingkungan,” ujar Firman.

Firman pun yakin kedatangan Leonardo ini difasilitasi LSM-LSM berkedok lingkungan yang selama ini merongrong kedaulatan Indonesia.

“Oleh karena itu, saya sampaikan kepada Kepala BIN dan Kapolri untuk menindak tegas kelompok-kelompok tersebut. Saya minta (Ditjen) Imigrasi untuk mendeportasi Leonardo apabila dia terbukti melakukan black campaign sawit kita,” tandas Firman.

Pewarta :
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024