Makassar (ANTARA Sulsel) - Malam pisah sambut yang digelar oleh panitia dari Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat di salah satu hotel berbintang di Makassar dikemas dalam bentuk parade budaya.

"Jika sebelum-sebelumnya malam pisah sambut hanya dilakukan dengan ramah tamah seremoni biasa, kali ini kita kemas dalam bentuk parade budaya," ujar Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Frans Barung Mangera di Makassar, Minggu.

Dia mengatakan, malam pisah sambut tetap menggunakan budaya khas Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat yang sudah terkenal sejak lama yakni budaya empat etnis.

Budaya empat etnis ditampilkan pada malam pisah sambut dengan mendesain panggung yang cukup luas itu dengan rumah adat masing-masing daerah.

Budaya empat etnis itu menggabungkan suku dari Makassar, Bugis, Mandar dan Toraja. Keempat etnis budaya ini dipadukan dan dipentaskan langsung oleh personel Polda Sulselbar.

"Kita sudah lama mendesain ini dan melatih polisi-polisi yang telah ditunjuk. Ada polwan dan ada juga polisi laki-lakinya. Mereka dilatih oleh seniman-seniman profesional di Sulsel," katanya.

Bukan cuma itu, lanjut Frans Barung, koreografer terkenal seperti Denny Malik juga didatangkan Polda Sulselbar bersama artis-artis ibu kota lainnya untuk melatih khusus para personil.

Para tamu undangan selain dari unsur Polri yang ikut menyaksikan parade budaya itu kagum dan takjub melihatnya karena dikemas dengan sedemikian rupa.

Kapolda Sulselbar Irjen Pol Pudji Hartanto yang kini telah beralih status menjadi pegawai sipil setelah diangkat menjadi Direktur Jenderal Perhubungan Darat juga berperan besar dalam mengembangkan budaya dan adat di Sulselbar.

"Bapak Kapolda yang lama Pak Irjen Pol Pudji Hartanto Iskandar punya perhatian besar dalam adat dan budaya di Sulsel, makanya sejak menjabat kapolda banyak hal yang dilakukannya demi menumbuhkembangkan minat polisi dalam pelestarian budaya," terangnya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024