Mamuju (ANTARA Sulbar) - Bupati Kabupaten Mamuju, H Habsi Wahid, mengakui telah membentuk Panitia Seleksi (Pansel) pengangkatan Sekretaris Daerah (Sekda) Mamuju yang definitif.
"Saat ini jabatan sekda masih dijabat pelaksana tugas harian (Plt) Sekda Mamuju, Daud Yahya setelah dirinya memilih maju dalam Pilkada yang lalu. Maka dari itu, kita bentuk Pansel untuk mendefinitifkan Sekda Mamuju," kata Bupati Mamuju, H Habsi Wahid di Mamuju, Senin.
Menurutnya, proses pergantian Sekda tersebut tidak bisa dilaksanakan tanpa ada proses seleksi.
"Tim Pansel yang telah dibentuk di bawah komando Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan, telah mulai bekerja," kata Habsi.
Mantan Sekda Mamuju selama 10 tahun lebih ini mengatakan, pengangkatan Sekda sebetulnya harus pejabat yang memiliki kemampuan dan integritas yang memadai.
Namun demikian kata dia, dirinya tidak serta merta bisa merekomendasikan untuk mengangkat sekda karena ada rujukan aturan yang harus dilalui.
Dia mengharapkan pelaksanaan seleksi dilakukan secara profesional dan terbuka untuk umum sebagaimana pengharapan semua pihak yang ada di daerah ini.
"Saya menginginkan hasilnya benar-benar sesuai dengan harapan masyarakat. Hal yang pasti, pejabat sekda harus cerdas dan memiliki kemampuan yang cukup karena menjadi contoh bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)," sambungnya.
Habsi menyebutkan, Pansel rekruitmen Sekda ini akan bekerja sama dengan kalangan akademisi atau dari perguruan tinggi negeri dari kota Makassar, Sulsel.
"Ini juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit sehingga harus benar-benar disesuaikan dengan anggaran yang ada," kata Habsi.
"Saat ini jabatan sekda masih dijabat pelaksana tugas harian (Plt) Sekda Mamuju, Daud Yahya setelah dirinya memilih maju dalam Pilkada yang lalu. Maka dari itu, kita bentuk Pansel untuk mendefinitifkan Sekda Mamuju," kata Bupati Mamuju, H Habsi Wahid di Mamuju, Senin.
Menurutnya, proses pergantian Sekda tersebut tidak bisa dilaksanakan tanpa ada proses seleksi.
"Tim Pansel yang telah dibentuk di bawah komando Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan, telah mulai bekerja," kata Habsi.
Mantan Sekda Mamuju selama 10 tahun lebih ini mengatakan, pengangkatan Sekda sebetulnya harus pejabat yang memiliki kemampuan dan integritas yang memadai.
Namun demikian kata dia, dirinya tidak serta merta bisa merekomendasikan untuk mengangkat sekda karena ada rujukan aturan yang harus dilalui.
Dia mengharapkan pelaksanaan seleksi dilakukan secara profesional dan terbuka untuk umum sebagaimana pengharapan semua pihak yang ada di daerah ini.
"Saya menginginkan hasilnya benar-benar sesuai dengan harapan masyarakat. Hal yang pasti, pejabat sekda harus cerdas dan memiliki kemampuan yang cukup karena menjadi contoh bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)," sambungnya.
Habsi menyebutkan, Pansel rekruitmen Sekda ini akan bekerja sama dengan kalangan akademisi atau dari perguruan tinggi negeri dari kota Makassar, Sulsel.
"Ini juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit sehingga harus benar-benar disesuaikan dengan anggaran yang ada," kata Habsi.