Mamuju (ANTARA Sulbar) - Ratusan kendaraan roda dua atau motor terpaksa dipikul akibat banjir di Dusun Bukit Harapan Desa Lariang, Kabupaten Mamuju Utara (Matra), Sulawesi Barat, akibat banjir kiriman yang terjadi sejak sepekan terakhir di wilayah itu.

"Banjir luapan sungai Lariang kian meluas hingga menutup jalan trans sulawesi. Para pengguna jalan yang melintasi daerah itu terpaksa kendaraannya dipikul oleh warga lantaran air telah mencapai satu meter," kata Eta salah seorang pengguna jalan yang terjebak banjir kiriman sungai Lariang Matra, Minggu.

Banjir yang terjadi sejak satu pekan di desa lariang kian meluas, akibatnya jalan trans sulawesi yang menghubungkan provinsi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat terendam banjir sepanjang kurang lebih 3oo meter dengan ketinggian air telah mencapai 1 meter.

Sementara ratusan kendaraan roda empat dan truk yang antri dilokasi banjir harus lewat satu persatu secara bergantian agar kemacetan bisa terurai, namun tidak sedikit kendaraan yang menerobos banjir mogok di tengah derasnya arus air luapan sungai Lariang.

Tak hanya itu, pemilik motor juga harus rela merogoh kocek sebesar dua puluh ribu rupiah untuk satu kali menyeberang, sementara warga sekitar yang rumahnya terendam banjir sejak sepekan memilih jadi buruh pikul kendaraan dengan bayaran dua puluh ribu dari pemilik motor untuk satu kali menyeberang.

"Kami harus rela merogoh kocek untuk membayar jasa pikul kendaraan motor agar bisa keluar dari jebakan bencana banjir," katanya.

Bencana banjir ini juga mengakibatkan pemukiman dan areal perkebunan warga menjadi terendam banjir kiriman yang terjadi di daerah hulu sungai atau wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

"Lahan kebun kami juga ikut terendam banjir. Kondisi ini tentu memberatkan ekonomi kami karena hanya bergantung dari pendapatan hasil pertanian," jelas Aqmal yang juga warga setempat.

Pewarta : Aco Ahmad
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024