Makassar (ANTARA Sulsel) - Wakil Wali Kota Makassar, Syamsu Risal MI bersama rombongan yang berada di Negara Filipina sejak 25 April menghadiri undangan dari USAID untuk bertukar informasi mengenai pengolahan limbah air (Ipal) dan lumpur tinja (IPLT).

"Kehadiran kami di Filipina itu atas undangan resmi dari USAID dan Makassar salah satu kota yang ditunjuk karena program ini sudah kita laksanakan beberapa tahun terakhir ini," ujarnya melalui pesan jejaring telepon genggamnya dari Manila-Makassar, Rabu.

Dalam kesempatan itu, Syamsu Rizal beserta rombongan melakukan kunjungan ke berbagai Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan Instalasi Pengolahan Lumput Tinja (IPLT) di wilayah di negara Filipina.

Kunjungan pertama dilakukan di wilayah Manila pada proyek Maynilad Water Service, Inc (MWSI) yang telah mendapat berbagai bantuan teknis (TA) pembiayaan dari Bank Dunia.

Deng Ical -- sapaan akrab Wawali menjelaskan, MWSI Project 7 dikenal dengan nama "Veterans water Reclamation Facility" yang dijadikan sebagai prototipe kombinasi antara IPAL dan IPLT yang berlokasi di St Anthony Village tepat di pusat Kota Quezon Metro Manila.

"Sistem yang telah dikembangkan di sini telah terintegrasi antara IPAL dan IPLT dalam satu wilayah. Kita dapat melihat di tempat ini proses pengelolaan limbahnya mampu mengolah 2403 m3/hari lumpur tinja dan 2400 m3/hari air limbah dengan sistem yang canggih. Hal ini bisa menjadi percontohan guna diterapkan di Makassar," katanya.

Selain itu, Wawali Makassar yang didampingi Kadis Pekerjaan Umum (PU) Muh Ansar dan Kabag Humas Firman Pagarra, juga berkunjung ke Bay Laguna yang terletak di dalam DAS Laguna de Bay, danau terbesar kedua di Asia dan merupakan sumber penting air bersih untuk Metro Manila.

Dengan nilai proyek sebesar Rp2,2 triliun, instalasi pengolahan dengan luas 3.300 meter bujursangkar tersebut, mampu melakukan penyaringan dan pemisahan secara mekanis dan juga memperkenalkan enzim biologycal ramah lingkungan yang mampu merubah air limbah bebas bau dan aman bagi lingkungan.

Pemerintah Kota Makassar sendiri, dalam mengelola tinja perkotaan telah memulai program dengan diawali sosialisasi program Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT) yang berada di bawah Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Kota Makassar, sejak tahun 2015.

Kepala Dinas PU, Muh Ansar menyatakan apresiasi yang besar atas kesempatan dan undangan USAID ini. Pengalaman yang diperoleh menjadi bahan penting bagi Dinas PU sebagai leading sector dalam bidang pengolahan limbah untuk membenahi sistem di Makassar sehingga menjadi lebih baik lagi.

Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto pada Oktober tahun lalu juga telah dipercaya menjadi pembicara utama pada Konferensi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur Tinja Nasional yang digelar Bappenas di Jakarta.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024