Makassar, (ANTARA Sulsel) - Direktur Utama Pelindo IV Dozo Agung meminta Indonesia National Shipowners Association (INSA) untuk mendukung pembangunan kemaritiman dengan paradigma Indonesiasentris.
"Kami mengharapkan agar INSA mendukung paradigma kemaritiman yang Indonesiasentris, ini berarti ekspor impor harus juga bisa lakukan di tempat lain tidak hanya dari Jawa," kata Dozo dalam pembukaan Rapat Anggota Cabang Indonesia National Shipowners Association XVI di Makassar, Selasa.
Pelindo IV, kata dia, telah mencoba melakukan hal tersebut dengan membuka ekspor langsung dari Papua dan Makassar.
"Saat ini kami juga tengah mencoba merintis ekspor langsung dari Kalimatan Timur," ujarnya.
Lebih lanjut Dozo mengatakan pembangunan yang selama ini berparadigma Jawasentris telah menyebabkan kesenjangan besar antara bagian barat dan bagian timur Indonesia.
"Indonesia Timur, sangat tertinggal, kalau kita lihat PAD (Pendapatan Asli Daerah) daerah-daerah di wilayah ini sangat bergatung pada pertambangan dan kehutanan. Saat ini saja, ketika ke-dua sumber daya itu masih melimpah, Indonesia Timur belum sejahtera, bagaimana jika sumber daya tersebut habis," paparnya.
Karenanya, lanjut Dozo, pihaknya mendorong konversi PAD dari tambang dan kehutanan ke ekonomi berbasis ekspor.
"Kami harapkan apa yang dilakukan Pelindo IV untuk membuka simpul ekspor di Indonesia Timur dapat didukung oleh INSA," ucapnya.
Sementara itu, Ketua DPC INSA Makassar Zulkifli Syahrir mengatakan jumlah anggota DPC INSA Makassar yang terdaftar hingga saat ini sebanyak 34 perusahaan pelayaran.
Tercatat sebanyak 26 perusahan aktif dengan proporsi owners local dan selebihnya merupakan kantor cabang.
DPC INSA Makassar, kata dia, telah banyak berkontribusi baik
dalam rangka mengawal kebijakan dan regulasi di sektor maritime secara nasional maupun melakukan berbagai assistensi, edukasi serta advokasi kepada anggota.
Rapat Anggota Cabang Indonesia National Shipowners Association XVI ini dibuka secara resmi oleh Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan Pomanto, dan turut dihadiri oleh Ketua Umum INSA Karmelita Hartoto.
"Kami mengharapkan agar INSA mendukung paradigma kemaritiman yang Indonesiasentris, ini berarti ekspor impor harus juga bisa lakukan di tempat lain tidak hanya dari Jawa," kata Dozo dalam pembukaan Rapat Anggota Cabang Indonesia National Shipowners Association XVI di Makassar, Selasa.
Pelindo IV, kata dia, telah mencoba melakukan hal tersebut dengan membuka ekspor langsung dari Papua dan Makassar.
"Saat ini kami juga tengah mencoba merintis ekspor langsung dari Kalimatan Timur," ujarnya.
Lebih lanjut Dozo mengatakan pembangunan yang selama ini berparadigma Jawasentris telah menyebabkan kesenjangan besar antara bagian barat dan bagian timur Indonesia.
"Indonesia Timur, sangat tertinggal, kalau kita lihat PAD (Pendapatan Asli Daerah) daerah-daerah di wilayah ini sangat bergatung pada pertambangan dan kehutanan. Saat ini saja, ketika ke-dua sumber daya itu masih melimpah, Indonesia Timur belum sejahtera, bagaimana jika sumber daya tersebut habis," paparnya.
Karenanya, lanjut Dozo, pihaknya mendorong konversi PAD dari tambang dan kehutanan ke ekonomi berbasis ekspor.
"Kami harapkan apa yang dilakukan Pelindo IV untuk membuka simpul ekspor di Indonesia Timur dapat didukung oleh INSA," ucapnya.
Sementara itu, Ketua DPC INSA Makassar Zulkifli Syahrir mengatakan jumlah anggota DPC INSA Makassar yang terdaftar hingga saat ini sebanyak 34 perusahaan pelayaran.
Tercatat sebanyak 26 perusahan aktif dengan proporsi owners local dan selebihnya merupakan kantor cabang.
DPC INSA Makassar, kata dia, telah banyak berkontribusi baik
dalam rangka mengawal kebijakan dan regulasi di sektor maritime secara nasional maupun melakukan berbagai assistensi, edukasi serta advokasi kepada anggota.
Rapat Anggota Cabang Indonesia National Shipowners Association XVI ini dibuka secara resmi oleh Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan Pomanto, dan turut dihadiri oleh Ketua Umum INSA Karmelita Hartoto.