Makassar (ANTARA Sulsel) - Aksi ratusan buruh yang terganbung dari beberapa federasi seperti KSPSI, GSBMI, FSPTI-TKBM, FSPBI, KSN dan lainnya dalam memperingati hari buruh di sejumlah titik berjalan lancar dan kondusif di kota di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu.

Berdasarkan pantauan di bawah jembatan layang pertigaan jalan Urip Sumoharjo-Andi Pangeran Pettarani, para buruh melakukan orasi secara bergantian di atas mobil bak terbuka dilengkapi pengeras suara guna menyuarakan tuntutan nasib kesejahteraan mereka baik kepada perusahaan maupun pemerintah.

Sementara para buruh perempuan melakukan aksi simpatik dengan membagi-bagikan bunga kepada pengendara jalan untuk mendukung aksi mereka. Tidak hanya itu mereka juga membagikan selebaran sebagai bentuk penyamapian informasi kepada publik.

"Kami berharap agar nasib baik yang ada di Makassar, Sulawesi Selatan dan di sejumlah daerah di Indonesia bisa diperhatikan dan memberikan kesejahteraan dan kemakmuran bagi kaum buruh," ujar perwakilan KSPSI Sulsel, Rosmaedah disela aksi.

Terlihat pula puluhan aparat kepolisian juga berjaga-jaga untuk memantau jalannya aksi. Terlihat pula mobil Water Canon dan Baracuda telah disiapkan untuk menghalau massa apabila terjadi hal-hal bila terjadinya bentrokan.

Kepala Polisi Daerah Sulawesi Selatan dan Barat juga terlihat turun langsung memantau perkembangan jalannya aksi demonstran. Bahkan dirinya terlihat memunguti sampah-sampah yang berserakan di jalan diikuti sejumlah stafnya disaksikan wartawan, namun sejumlah demosntran menilai itu hanya pencitraan dihadapan media.

Aksi serupa juga terjadi di depan jalur tol pintu I Pelabuhan Makassar eks Sukarno Hatta. Mereka membentangkan spanduk dan mengibarkan bendera sambil berorasi menuntut kemajuan kesejahteraan.

Sementara buruh lainnya juga melakukan aksi di depan Monumen Mandala, jalan Jenderal Sudirman. Tuntutan mereka agar nasi buruh disejahterakan serta meminta pemerintah mengapus sistem kontrak dan upah murah karena dianggap merugikan para kaum buruh.

Sedangkan aksi dari KPSI sebelumnya melakukan aksi di Mal Panakukang melakukan penyegelan sementara terhadap pusat perbenjaan itu, akibat tidak mendapat respon dari pihak manajemen untuk menutup pintu masuk selama lima menit.

"Penyegelan ini sebagai aksi buruh hari ini dan bentuk aspirasi kami karena tidak mendapat respon. Penyegelan ini hanya sementara dan setelah lima-sepuluh menit setelah penyegelan kami bergerak untuk bergabung dengan rekan-rekan kami," ujar Ketua DPD KSPSI Basri Abbas saat memimpin aksi.

Kepala Bidang Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Frans Barung Mangera menyebutkan ada 1.485 personel yang diterjunkan untuk mengamankan aksi pada hari buruh internasional dengan estimasi massa sebanyak 5.000 orang.

"Semua personil sudah dibagi di daerah yang dianggap vital dan kawasan strategis dalam peringatan hari buruh. Kami berusaha melakukan pengamanan secara baik dan merangkul serta tetap berkordinasi kepada mereka agar berjalan tertib," paparnya.

Barung menyebutkan ada 37 titik lokasi yang dijaga personil kepolisian dengan masing masing empat sampai lima personil di tempakan untuk berjaga-jaga untuk langkah antisipatif.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024