Mamuju (ANTARA Sulbar) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat melakukan langkah antisipasi terjadi kenaikan harga bahan pokok menjelang Ramadan tahun ini.

Pertemuan TPID Sulbar yang dipimpin Sekretaris Provinsi (Sekprov) sekaligus Ketua TPID Sulbar Ismail Zainuddin, di Mamuju, Kamis, membahas langkah antisipasi kenaikan harga menjelang puasa mendatang.

Menurut Ismail, TPID telah melakukan pemantauan perkembagan harga komoditas utama yang sering menyebabkan tekanan inflasi pada saat puasa dan hari raya tiba.

Karena itu, kata dia lagi, perlu dilakukan langkah antisipasi untuk mengendalikan harga komoditas yang dianggap tidak wajar saat datang Ramadan.

Ia menyebutkan, berdasarkan hasil pantauan, terdapat 9 komoditas yang bisa menyebabkan kenaikan inflasi pada waktu tersebut, yakni beras, ikan laut (cakalang, layang, benggol), udang basah, telur ayam beras, ayam hidup, dagin ayam, daging sapi, dan bahan bakar serta angkutan udara.

"Dari 9 komoditas yang ada, komoditas yang paling berpengaruh adalah beras dan bahan bakar. Untuk mengatasi hal tersebut, maka produksi beras di Sulawesi Barat difokuskan untuk memenuhi pasar besar terlebih dahulu," ujar Ismail lagi.

Dia juga menyatakan, Bulog memiliki stok beras yang cukup besar tersedia melebihi dari 700 ribuan ton, dan akan melakukan penambahan volume bahan bakar minyak 20.000 liter di setiap SPBU daerah ini.

"Pemerintah Sulawesi Barat akan mengatasi segala permasalahan yang ada melalui koordinasi yang kuat dengan stakeholder dan penegak hukum," ujarnya pula.

Pewarta : Aco Ahmad
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024