Makassar (ANTARA Sulsel) - Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali meraih penghargaan di bidang lingkungan hidup yaitu sebagai "Green Province" atau Provinsi Hijau setelah sebelumnya meraih penghargaan yang sama pada tahun 2015.

"Kalau di tahun 2015 lalu penghargaan ini kita terima karena bertambahnya luas penutupan vegetasi di provinsi ini, maka tahun ini penghargaan kita peroleh karena kemampuan kita menggunakan sumber-sumber energi ramah lingkungan secara signifikan," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Sulsel Andi Hasbi Nur di Makassar, Kamis.

Ia menjelaskan bahwa dari total sekitar 2000 Megawatt ketersediaan energi listrik di Sulsel, 849,6 Megawatt atau 40,89 persen diantaranya telah berasal dari pembangkit listrik ramah lingkungan yaitu dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro (PLTMH).

"Pencapaian ini, jauh di atas target nasional yang merencanakan pemanfaatan energi terbarukan sebesar 25 persen pada tahun 2030, dan secara internasional yang baru merencanakan pemanfaatan energi terbarukan 30 persen nanti pada tahun 2030," kata dia.

Dengan kondisi, lanjutnya,berarti Sulsel telah mampu mereduksi 94,160 juta ton karbon dioksida per tahun, karena tidak menggunakan batu bara sebagai sumber energi pembangkit listrik.

Jumlah energi listrik ramah lingkungan tersebut, menurut Andi Hasbi, belum termasuk yang dipergunakan langsung oleh masyarakat yang bersumber dari tenaga matahari (solar cell) dan

biogas.

Saat ini di Sulawesi Selatan jumlah solar cell yang dipergunakan masyarakat sebesar 1,5 Megawatt, sedang energi yang bersumber dari Biogas lebih didominasi oleh energi untuk kebutuhan bahan bakar di dapur.

Khusus untuk Biogas, Sulsel, kata dia, memfokuskan pada pelibatan Pemerintah Kabupaten/Kota, swasta, dan masyarakat dalam bentuk sharing pendanaan.

"Dalam kurun waktu tahun 2012-2015 telah terbangun dan berfungsi sebanyak 1448 unit biodigester, artinya secara rata-rata kita telah mereduksi emisi karbon sebesar 3958,08 ton karbon dioksida per tahun," jelasnya.

Di Sulawesi Selatan juga akan dibangun pembangkit Listrik Ramah Lingkungan yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan kapasitas besar.

"Ini direncanakan tiga unit dengan kapasitas total 220 Megawatt, sehingga kedepan akan semakin besar pemanfaatan energi yang ramah lingkungan dibanding energi yang tidak ramah lingkungan," pungkasnya.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor :
Copyright © ANTARA 2024