Makassar (ANTARA Sulsel) - Direktur Eksekutif Lembaga Pers Dr Soetomo (LPDS) Priyambodo RH menyebutkan istilah `Off The Record` dalam bahasa jurnalistik adalah cara jitu narasumber berkelik.

"Kata itu adalah mahkota dan kunci narasumber tidak memberikan informasi utuh kepada wartawan meski yang bersangkutan mengetahuinya," sebut dia saat lokakarya wartawan bertema Meliput Perubahan Iklim di hotel Aston Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu.

Menurutnya meski `off the record` atau dalam Bahasa Indonesia tidak untuk dipublikasikan disebut narasumber, namun wartawan tidak perlu patah arang karena masih ada sumber lain bisa dimintai keterangan.

"Mereka sengaja menyebut itu untuk menghindar dan mengalihkan ke narasumber lain kendati dirinya juga tahu apa yang ditanyakan," ujar wartawan senior ini.

Selain itu tidak jarang sumber menjawab atau mengungkapkan fakta diawal, namun belakangan kemudian menyatakan tidak untuk dipublikasi, padahal pernyataan itu sangat bagus diangkat media.

"Berdasarkan pengalaman, bila diawal sumber menyebut off the record langsung saya tinggalkan mencari sumber lain. Tetapi, saat ini tidak jarang sumber mengucapkan itu diujung wawancara, kan menjadi rumit tidak bisa diberitakan," bebernya kepada peserta lokakarya.

Kendati demikian, tutur dia, wartawan harus pintar memberitahukan diawal apakah off the record atau tidak sebagai pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk membentengi wartawan mendapatkan berita yang layak siar.

"Penyampaian diawal itu lebih baik dibanding belakangan. Harus disampaikan kepada bersangkutan diawal, yang bertujuan meningkatkan literasi bagi narasumbernya menyampaikan apa yang dia ketahui," papar pria yang akrab disapa Bob ini.

Salah satu cara lain narasumber menghindari pernyataan wartawan adalah `No Coment` atau tidak ada pernyataan, tapi komentar itu bisa dijadikan bahan berita dan tidak melanggar kode etik.

"No Coment bisa dimasukkan dalam berita karena ada sesuatu yang tidak bisa dibuka, nanti pembaca yang menyimpulkan, tetapi perlu diingat orang yang mengucapkan itu paling tidak mengetahui persoalan," katanya.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024