Sinjai, (Antara Sulsel) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sinjai kembali melakukan pemantauan harga di Pasar Sentral Sinjai, Jum'at (27/5), menjelang Ramadhan.

Dalam pemantauan tersebut masih saja ditemukan kenaikan harga kebutuhan pokok seperti harga gula pasir dan minyak goreng.

Adanya kenaikan harga tersebut langsung ditanggapi serius oleh ketua TPID Kabupaten Sinjai dalam hal ini Sekretaris Daerah Kabupaten Sinjai, H. Taiyeb A Mappasere.

"Persoalan kenaikan harga ini sudah saya sampaikan kepada pak gubernur dan Alhamdulillah pak gubernur langsung merespon. Saya bilang ke Beliau kalau harga gula pasir di Sinjai mengalami kenaikan 1 bulan terakhir begitu pula dengan minyak goreng, dan itu direspon," ujarnya.

Dalam waktu dekat ini pemerintah Daerah akan melakukan pertemuan dengan pedagang gula pasir begitu pula dengan pedagang minyak goreng untuk membicarakan kenaikan tersebut.

"Kalau perlu harga gula pasir di tingkat pengecer Rp 12. 750, malahan saya akan tekan menjadi Rp 12.500. Kami juga akan mendatangkan dua ton gula pasir dari distributor untuk menekan kenaikan harga di Kabupaten Sinjai karena kasihan masyarakat pada saat bulan Ramadhan nanti-nanti kebutuhan masyarakat akan banyak dan kalau harga naik kasihan masyarakat," katanya.

Dia mengatakan pihaknya tidak ingin ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan momentum Ramadhan ini untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak.

"Makanya pada Senin depan kami akan melakukan rapat dengan pihak terkait untuk membahas persoalan kenaikan harga ini dan kalau bisa harga turun sebelum bulan suci Ramadhan," katanya.

Harga gula pasir saat ini sebesar Rp 13 ribu perliter dari harga Rp 11 Ribu per liter dan harga minyak goreng perliter mencapai Rp 12 ribu dari harga Rp 10 ribu per liter.


Pewarta :
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024