Makassar (ANTARA Sulsel) - Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu`mang melakukan uji coba rel Kereta Api Trans Sulawesi di Kabupaten Barru, Jumat.
"Kami berharap pembangunan rel kereta api bisa terlaksana tanpa kendala berarti, dan dapat selesai tepat waktu," kata Agus di sela uji coba tersebut.
Wagub melakukan uji coba tersebut dengan menggunakan "Track Motor Car" (TMC), mesin yang menyerupai lokomotif kereta api dan berfungsi sebagai sarana untuk membantu pekerjaan terutama mengangkut alat berat dan perlengkapan untuk pemasangan rel kereta api.
Dalam kesempatan tersebut, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Perkeretaapian Trans Sulawesi Henry Hidayat mengemukakan tahun ini anggaran yang dikucurkan untuk proyek ini relatif kecil, imbasnya pembangunan fisik proyek berjalan lambat.
"Tahun ini, kucuran anggaran yang diberikan pusat hanya sekitar Rp280 miliar, itu pun ada indikasi pemotongan anggaran Rp70 miliar," ujarnya.
Dengan anggaran tersebut, pelaksana proyek hanya bisa menyelesaikan tiga jembatan, satu "underpass" dan penyelesaian "flyover".
"Saat ini kami mulai mempersiapkan pembangunan jembatan. Mungkin selesai lebaran pembangunan mulai dilakukan," kata Henry.
Henry juga mengakui bahwa selain anggaran, kendala utama lain adalah masalah pembebasan lahan.
Meski demikian, pihaknya optimistis kehadiran moda transportasi massal tersebut di Sulawesi Selatan bisa terlaksana.
"Kami berharap pembangunan rel kereta api bisa terlaksana tanpa kendala berarti, dan dapat selesai tepat waktu," kata Agus di sela uji coba tersebut.
Wagub melakukan uji coba tersebut dengan menggunakan "Track Motor Car" (TMC), mesin yang menyerupai lokomotif kereta api dan berfungsi sebagai sarana untuk membantu pekerjaan terutama mengangkut alat berat dan perlengkapan untuk pemasangan rel kereta api.
Dalam kesempatan tersebut, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Perkeretaapian Trans Sulawesi Henry Hidayat mengemukakan tahun ini anggaran yang dikucurkan untuk proyek ini relatif kecil, imbasnya pembangunan fisik proyek berjalan lambat.
"Tahun ini, kucuran anggaran yang diberikan pusat hanya sekitar Rp280 miliar, itu pun ada indikasi pemotongan anggaran Rp70 miliar," ujarnya.
Dengan anggaran tersebut, pelaksana proyek hanya bisa menyelesaikan tiga jembatan, satu "underpass" dan penyelesaian "flyover".
"Saat ini kami mulai mempersiapkan pembangunan jembatan. Mungkin selesai lebaran pembangunan mulai dilakukan," kata Henry.
Henry juga mengakui bahwa selain anggaran, kendala utama lain adalah masalah pembebasan lahan.
Meski demikian, pihaknya optimistis kehadiran moda transportasi massal tersebut di Sulawesi Selatan bisa terlaksana.