Makassar (ANTARA Sulsel) - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto yang berada di Kopenhagen, Denmark mengikuti kegiatan Global Green Growt Forum (3GF) sempat membahas rencana kerja sama di berbagai bidang dengan Menteri Luar Negeri Denmark Kristian Jansen.
"Pembahasan rencana kerja sama dengan Denmark itu dilakukan disela-sela kegiatan 3GF dan Menlu Denmark banyak menyimak penjelasan wali kota tentang Makassar," ujar Kabag Humas Pemkot Makassar Firman Hamid Pagarra melalui WhatsApp dari Denmark-Makassar, Rabu.
Dia mengatakan, Pemerintah Denmark yang langsung diwakili Menteri Luar Negerinya menyatakan keseriusannya untuk menindaklanjuti kesepakatan yang terjadi pada konferensi tersebut.
Bahkan kerja sama yang lebih luas dalam berbagai bidang juga dibicarakan serius dengan Menlu Kristian Jensen. Kerja sama meiputi kerja sama dalam bidang infrastruktur dan penghijauan yang menjadi prioritas kerja Pemkot tahun 2016 ini.
"Pak Wali menjelaskan jika Makassar itu sekarang fokus pada penataan dan pembangunan infrastruktur. Selain itu juga, konsen pada bidang penghijauan," katanya.
Kehadiran Wali Kota Makassar di Kopenhagen, Denmark itu atas undangan dari Perdana Menteri Denmark Lars Lekke Rasmussen untuk kegiatan Global Green Growt Forum (3GF).
Kepedulian dan komitmen Pemerintah Kota Makassar untuk mengedepankan pembangunan kota berwawasan lingkungan atau green growth menjadi alasan diundangnya ke konferensi 3GF.
Ia menyebutkan, 3GF Summit merupakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Bumi yang akan membahas solusi Green Growth yang praktis dan terukur dalam konteks pembangunan berkelanjutan demi mewujudkan sebuah iklim baru tahun 2030.
Pertemuan tersebut dihadiri 250 pemimpin dan pengambil kebijakan yang terdiri dari pemerintah, bisnis, keuangan, sipil, masyarakat, dan organisasi internasional.
"Pertemuan tersebut akan mendiskusikan tiga pembahasan penting yakni kota sebagai penggerak green growth, energi, dan sumber daya alam," katanya.
Danny menyebutkan, isu yang mengemuka dalam forum tersebut sangat sejalan dengan program Pemkot Makassar yang telah mencanangkan tahun 2016 sebagai tahun infrastruktur dan penghijauan.
"Wawasan pembangunan infrastruktur kota tetap didasarkan pada lingkungan. Kelestarian lingkungan perkotaan telah menjadi isu penting dan diterapkan di berbagai kota-kota dunia khususnya di Eropa. Komitmen ini juga yang ingin kita tunjukkan dalam forum internasional kali ini," terangnya.
Danny Pomanto bersama pasangannya Deng Ical dalam memimpin Makassar sudah menggagas dan meluncurkan berbagai program kebersihan dan penghijauan.
Beberapa yang telah diimplementasikan seperti gerakan Makassarta Tidak Rantasa (MTR), lihat sampah ambil (Lisa) dan lorong garden (Longgar). Keseluruh program tersebut telah memasyarakat dan bahkan membuahkan Piala Adipura pada tahun 2015.
"Pembahasan rencana kerja sama dengan Denmark itu dilakukan disela-sela kegiatan 3GF dan Menlu Denmark banyak menyimak penjelasan wali kota tentang Makassar," ujar Kabag Humas Pemkot Makassar Firman Hamid Pagarra melalui WhatsApp dari Denmark-Makassar, Rabu.
Dia mengatakan, Pemerintah Denmark yang langsung diwakili Menteri Luar Negerinya menyatakan keseriusannya untuk menindaklanjuti kesepakatan yang terjadi pada konferensi tersebut.
Bahkan kerja sama yang lebih luas dalam berbagai bidang juga dibicarakan serius dengan Menlu Kristian Jensen. Kerja sama meiputi kerja sama dalam bidang infrastruktur dan penghijauan yang menjadi prioritas kerja Pemkot tahun 2016 ini.
"Pak Wali menjelaskan jika Makassar itu sekarang fokus pada penataan dan pembangunan infrastruktur. Selain itu juga, konsen pada bidang penghijauan," katanya.
Kehadiran Wali Kota Makassar di Kopenhagen, Denmark itu atas undangan dari Perdana Menteri Denmark Lars Lekke Rasmussen untuk kegiatan Global Green Growt Forum (3GF).
Kepedulian dan komitmen Pemerintah Kota Makassar untuk mengedepankan pembangunan kota berwawasan lingkungan atau green growth menjadi alasan diundangnya ke konferensi 3GF.
Ia menyebutkan, 3GF Summit merupakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Bumi yang akan membahas solusi Green Growth yang praktis dan terukur dalam konteks pembangunan berkelanjutan demi mewujudkan sebuah iklim baru tahun 2030.
Pertemuan tersebut dihadiri 250 pemimpin dan pengambil kebijakan yang terdiri dari pemerintah, bisnis, keuangan, sipil, masyarakat, dan organisasi internasional.
"Pertemuan tersebut akan mendiskusikan tiga pembahasan penting yakni kota sebagai penggerak green growth, energi, dan sumber daya alam," katanya.
Danny menyebutkan, isu yang mengemuka dalam forum tersebut sangat sejalan dengan program Pemkot Makassar yang telah mencanangkan tahun 2016 sebagai tahun infrastruktur dan penghijauan.
"Wawasan pembangunan infrastruktur kota tetap didasarkan pada lingkungan. Kelestarian lingkungan perkotaan telah menjadi isu penting dan diterapkan di berbagai kota-kota dunia khususnya di Eropa. Komitmen ini juga yang ingin kita tunjukkan dalam forum internasional kali ini," terangnya.
Danny Pomanto bersama pasangannya Deng Ical dalam memimpin Makassar sudah menggagas dan meluncurkan berbagai program kebersihan dan penghijauan.
Beberapa yang telah diimplementasikan seperti gerakan Makassarta Tidak Rantasa (MTR), lihat sampah ambil (Lisa) dan lorong garden (Longgar). Keseluruh program tersebut telah memasyarakat dan bahkan membuahkan Piala Adipura pada tahun 2015.