Makassar (ANTARA Sulsel) - Memasuki satu pekan Ramadhan peristiwa kebakaran terus terjadi. Tercatat ada tiga kasus kebakaran terjadi dengan lokasi cukup berdekatan dan hanya berselang beberapa hari di Makassar, Sulawesi Selatan.

"Sudah tiga peristiwa kebakaran terjadi selama awal ramadan ini. Tentunya hal ini patut menjadi perhatian serius dari pemerintah," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Sosial Kota Makassar Mukhtar Tahir di sela mengunjungi korban kebakaran di lorong IV jalan Rappocini Raya, Sabtu.

Dirinya menghimbau agar warga mesti tetap waspada atas segala resiko terjadinya penyebab kebakaran. Rata-rata penyebab kebakaran disebabkan human eror masyarakat yang tidak hati-hati dalam menjalankan aktifitas terutama saat meninggalkan masakan termasuk korsleting listrik.

"Dinas sosial tetap memberikan bantuan seadanya atas peristiwa ini seperti Sembako untuk membantu para korban. Lagipula ini kan bulan ramadan dan wajib dibantu. Pemerintah menghimbau agar masyarakat tetap hati-hati dan waspada akan kemungkinan penyebab kebakaran," tambahnya.

Berdasarkan data untuk korban kebakaran di lorong IV jalan Rappocini Raya, Kelurahan Rappocini, Makassar sebanyak empat Kepala Keluarga dengan dua rumah permanen. Meski tidak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir puluhan juta. Diduga sumber kebakaran dari alat pemanas nasi.

Sebelumnya, kebakaran juga terjadi di jalan Rappocini Raya pada Minggu (5/6) dinihari sekitar pukul 03.30 WITA. Sijago merah melalap satu Rumah Toko (Ruko) berlantai tiga, nomor 112, Kelurahan Buakana yang dijadikan kos-kosan serta menjual barang campuran grosir.

Akibat dari kebakaran itu dua orang menjadi korban dan meninggal dunia karena terjebak di lantai dua, sementara 10 orang lainnya selamat tetapi mengalami luka bakar dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

Korban pertama diketahui bernama Eva Lestari, mahasiswa semester enam Jurusan Farmasi Universitas Indonesia Timur ditemukan saat petugas kebakaran berhasil memadamkan api dan segera di evakuasi ke rumah sakit Bayangkara. Diduga kebakaran bersumber dari korsleting listrik dari salah satu lemari pendingi di lantai satu.

Sehari setelah kebakaran di ruko tersebut, tim Labolatorium Forensik menerima laporan masih ada satu korban lainnya tertimbun puing-puing kebakaran di lantai dua rumah tersebut. Setelah dilakukan olah TKP dan pencarian, polisi menemukan jasad diketahui bernama Reski Chaeruni merupakan karyawan Bank BNI dengan tubuh hangus terbakar, sesuai hasil otopsi pihak Ante Mortem di RS Bayangkara.

Musibah kebakaran ketiga terjadi di hari yang sama pada Minggu (5/6) siang sekitar pukul 15.20 WITA. Api melalap sebanyak 14 rumah di jalan Pelita Raya 4 lorong III, Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini. Api diduga bersumber dari salah satu rumah korban karena meninggalkan dapur saat masak untuk melaksanakan ibadah.

Akibat masakan yang ditinggalkan masih diatas kompor menjadi hangus kemudian api mulai berkobar di kompor itu dan merembes ke dinding selanjutnya melalap rumahnya dan pindah ke rumah disekitarnya. Tidak ada korban dalam kejadian itu namun kerugian ditaksir miliaran rupiah.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024