Makassar (ANTARA Sulsel) - Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu`mang mengatakan populasi ternak sapi di Sulsel mencapai 105.000 ekor.
"Masyarakat tidak perlu panik, ada stok yang cukup," kata Agus yang ditemui di Makassar, Senin.
Dari sisi harga pun, lanjutnya, masih cukup terkendali. Harga daging sapi segar di Rumah Potong Hewan (RPH) di Kota Makassar mencapai Rp90 ribu per kilogram, sehingga harga di tingkat konsumen mencapai sekitar Rp95 ribu per kg.
Wagub mengatakan terkait kesiapan stok sapi tersebut, pihaknya tidak hanya memperhitungkan kebutuhan masyarakat selama Ramadhan dan Idul Fitri, tetapi juga kebutuhan pada masa Idul Adha mendatang.
"Idul Adha harus diperhitungkan, karena pada saat itu kebutuhan akan sapi jantan yang sempurna akan meningkat," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel Abdul Azis mengatakan stok ternak sapi tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga enam bulan ke depan.
Abdul Azis bahkan mengatakan Sulsel telah memasok kebutuhan sapi untuk 14 provinsi, khususnya provinsi di Pulau Kalimantan.
"Peternak kita memang lebih suka mengirim sapi ke Kalimantan dibandingkan ke Pulau Jawa, karena biaya dan waktu transportasi yang lebih singkat," jelasnya.
Pihaknya juga telah melakukan pengawasan terkait kesehatan hewan ternak.
"Masyarakat tidak perlu panik, ada stok yang cukup," kata Agus yang ditemui di Makassar, Senin.
Dari sisi harga pun, lanjutnya, masih cukup terkendali. Harga daging sapi segar di Rumah Potong Hewan (RPH) di Kota Makassar mencapai Rp90 ribu per kilogram, sehingga harga di tingkat konsumen mencapai sekitar Rp95 ribu per kg.
Wagub mengatakan terkait kesiapan stok sapi tersebut, pihaknya tidak hanya memperhitungkan kebutuhan masyarakat selama Ramadhan dan Idul Fitri, tetapi juga kebutuhan pada masa Idul Adha mendatang.
"Idul Adha harus diperhitungkan, karena pada saat itu kebutuhan akan sapi jantan yang sempurna akan meningkat," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel Abdul Azis mengatakan stok ternak sapi tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga enam bulan ke depan.
Abdul Azis bahkan mengatakan Sulsel telah memasok kebutuhan sapi untuk 14 provinsi, khususnya provinsi di Pulau Kalimantan.
"Peternak kita memang lebih suka mengirim sapi ke Kalimantan dibandingkan ke Pulau Jawa, karena biaya dan waktu transportasi yang lebih singkat," jelasnya.
Pihaknya juga telah melakukan pengawasan terkait kesehatan hewan ternak.