Makassar (ANTARA Sulsel) - Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah Perusahaan Listrik Negara atau LAZIS PLN Sulawesi Selatan Tenggara dan Barat (Sulselrabar) menyalurkan bantuan beasiswa kepada ratusan mahasiswa dari berbagai kampus senilai Rp5,020 miliar.

"Sasaran program ini adalah mahasiswa yang ekonominya kurang mampu atau Duafa, namun prestasi akademiknya baik dari berbagai program studi maisng-masing dimiliki Perguruan tinggi di Sulsel," kata General Manager PLN Sulselrabar Wasito Adi di Makassar, Senin.

Di sela berbuka puasa bersama di aula kantor PLN Sulselrabar, Wasito mengatakan tujuan pemberian beasiswa bertajuk Beasiswa Cahaya Pintar adalah meningkatkan harapan bagi mahasiswa yang kurang mampu sehingga dapat mengecam pendidikan yang lebih tinggi.

Selain itu para penerima manfaat juga akan mendapatkan pembinaan rutin keislaman guna peningkatan aqidah dan pelatihan disaster managemen untuk disiapkan menjadi relawan program dakwah dan kemanusian LAZIS PLN.

"Manajemen PLN berharap kegiatan ini dapat mempererat tali silaturahmi dan kerjasama antar LAZIS PLN dengan pemerintah daerah serta institusi pendidikan untuk melahirkan generasi muda Indonesia yang berkualitas," harap dia.

Pada kesempatan itu penyerahan beasiswa dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama atau MoU dan penyerahan bantuan dari LAZIS PN dengan total Rp5,020 miliar. Untuk Perguruan Tinggi di Makassar yang mendapatkan bantuan yakni Universitas Negeri Makassar sebanyak 50 orang masing-masing senilai Rp5 juta pertahun selama emat tahun.

Kemudian disusul 50 orang mahasiswa Unhas dari berbagai program studi masing masing Rp5 juta per orang pertahun selama empat tahun. Selanjutnya, UIN Alauddin juga 50 orang dari berbagai program studi masing-masing Rp5 juta per tahun selama empat tahun.

Politeknik Negeri Ujungpandang sebanyak 25 orang senilai Rp5 juta pertahun selama empat tahun, secara total ada 225 mahasiswa yang mendapatkan beasiswa tersebut.

Sedangkan bantuan lainnya juga diserahkan senilai Rp50 juta kepada Masjid Al Markas Al Islami, kemudian bantuan Rp 50 juta kepada Pesantren Bersih seperti Pondok Pesantren Darul Arqam, Wahdah Islamiyah Makassar, Hidayatullah, Ulul Albab Makassar dan Bahrul Ulum Kabupaten Gowa.

"Kami juga memberikan bantuan mobil Ambulance satu unit kepada Kanwil Muhammadiyah Sulawesi Selatan senilai Rp220 juta," tambah Wasito dalam pidatonya.

Sementara untuk skala nasional LAZIS PLN juga memberikan Beasiswa Cahaya Pintar dengan total 2.000 orang dengan perincian mahasiswa dari berbegai program studi pada 33 Perguruan Tinggi Negeri dan swasta berjumlah Rp40 miliar.

Penandatangan kerja sama penyerahan beasiswa cahaya pintar dilaksanakan pihak LASIZ disaksikan perwakilan kampus, Unsus Muspida, MUI Sulsel, BAZNAS Sulsel dan sejumlah lainnya.

Perwakilan Pengurus Badan Zakat LAZIS PLN, Prof Dr KH Didin Hafidhuddin dalam acara tersebut menyebutkan, sumber dana beasiswa berasal dari dana zakat para pegawai muslim PLN se Indonesia melalui kebijakan direksi yang memfasilitasi pemotongan zakat dari penghasilan pegawai secara otomatis.

"Sejak diberlakukan potongan zakat beberapa tahun lalu dengan jumlah dari Rp174 juta kemudian meningkat menjadi Rp6,4 miliar terus naik hingga menjadi Rp100 milar dana yang terkumpul. Dana zakat ini bisa dijadikan beasiswa karena sudah menjadi dana umat untuk dikelola LAZIS PLN demi kebaikan sebagai bentuk kepercayaan," tambah dia.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024