Mamuju (ANTARA Sulbar) - Gubernur Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh secara resmi menitip pesan kepada Bupati Kabupaten Majene, Fahmi Massiara-Lukman untuk tidak diskriminatif dalam melaksanakan amanah rakyat di daerahnya.
Hal ini ditekankan Gubernur Anwar Adnan Saleh usai pelaksanaan pengambilan sumpah jabatan bupati/wakil bupati di gedung Auditorium Kantor Gubernur di Mamuju, Selasa.
Disaksikan ratusan tamu undangan yang memadati auditorium Kantor Gubernur, Fahmi-Lukman mengucap sumpah dan janji sebagai Bupati dan Wakil Bupati Majene untuk periode 5 tahun mendatang.
Anwar berharap Fahmi dan Lukman tetap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat di Majene.
Kepada penerus Kalma Katta yang telah menjabat selama dua periode itu, Anwar meminta untuk tidak bertindak diskriminatif dalam memberikan pelayanan selama memimpin pemerintahan di Majene, Bumi Assamalewuang.
"Perbedaan dalam sebuah Pilkada itu adalah sesuatu yang wajar terjadi. Saya yakin, di Pilkada Maneje yang lalu, ada yang memilih Pak Fahmi dan Lukman, ada juga yang tidak. Tapi, saya ingin tekankan bahwa semua itu telah selesai. Sekarang Fahmi-Lukman adalah pemimpin seluruh rakyat Majene. Baik yang mendukung, maupun yang tidak mendukung keduanya di Pilkada kemarin. Tidak boleh ada diskriminasi dalam memimpin pemerintahan," ujarnya.
Anwar menambahkan, salah satu tanggung jawab utama seorang Bupati dan Wakil Bupati ialah dengan memberikan jaminan terhadap jalannya sistem pemerintahan yang baik.
Gubernur yang akan mengakhiri tugasnya pada Desember 2016 itu mengatakan, kunci utama untuk menjamin idealnya sistem pemerintahan di suatu daerah ialah dengan bersikap adil kepada seluruh masyarakat.
"Jangan diwarnai dengan perbedaan perlakuan. Semua harus sama di dalam memberikan pelayanan. Semua masyarakat harus diperlakukan sama. Saat ini, seluruh lapisan masyarakat Majene menggantungkan harapannya kepada saudara. Harapan masyarakat itu tak lain ialah terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Di pundak saudara berdua-lah harapan rakyat Majene itu dititipkan. Saya percaya, Pak Fahmi dan Pak Lukman mampu menjalankan tugas ini dengan baik," tutup Anwar Adnan Saleh.
Hal ini ditekankan Gubernur Anwar Adnan Saleh usai pelaksanaan pengambilan sumpah jabatan bupati/wakil bupati di gedung Auditorium Kantor Gubernur di Mamuju, Selasa.
Disaksikan ratusan tamu undangan yang memadati auditorium Kantor Gubernur, Fahmi-Lukman mengucap sumpah dan janji sebagai Bupati dan Wakil Bupati Majene untuk periode 5 tahun mendatang.
Anwar berharap Fahmi dan Lukman tetap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat di Majene.
Kepada penerus Kalma Katta yang telah menjabat selama dua periode itu, Anwar meminta untuk tidak bertindak diskriminatif dalam memberikan pelayanan selama memimpin pemerintahan di Majene, Bumi Assamalewuang.
"Perbedaan dalam sebuah Pilkada itu adalah sesuatu yang wajar terjadi. Saya yakin, di Pilkada Maneje yang lalu, ada yang memilih Pak Fahmi dan Lukman, ada juga yang tidak. Tapi, saya ingin tekankan bahwa semua itu telah selesai. Sekarang Fahmi-Lukman adalah pemimpin seluruh rakyat Majene. Baik yang mendukung, maupun yang tidak mendukung keduanya di Pilkada kemarin. Tidak boleh ada diskriminasi dalam memimpin pemerintahan," ujarnya.
Anwar menambahkan, salah satu tanggung jawab utama seorang Bupati dan Wakil Bupati ialah dengan memberikan jaminan terhadap jalannya sistem pemerintahan yang baik.
Gubernur yang akan mengakhiri tugasnya pada Desember 2016 itu mengatakan, kunci utama untuk menjamin idealnya sistem pemerintahan di suatu daerah ialah dengan bersikap adil kepada seluruh masyarakat.
"Jangan diwarnai dengan perbedaan perlakuan. Semua harus sama di dalam memberikan pelayanan. Semua masyarakat harus diperlakukan sama. Saat ini, seluruh lapisan masyarakat Majene menggantungkan harapannya kepada saudara. Harapan masyarakat itu tak lain ialah terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Di pundak saudara berdua-lah harapan rakyat Majene itu dititipkan. Saya percaya, Pak Fahmi dan Pak Lukman mampu menjalankan tugas ini dengan baik," tutup Anwar Adnan Saleh.