Makassar (ANTARA Sulsel) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Makassar telah menyurati Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Prasarana Umum dan Perumahan Rakyat terkait dengan jebolnya bendungan karet Sungai Jeneberang milik Balai Besar Pompengan Jeneberang Provinsi Sulawesi Selatan.

"Kami sudah menyurati Balai Besar Wilayah Pompengan Jeneberang dan Ditjen SDA Kementerian PU untuk segera mengambil keputusan dalam hal perbaikan. Dan Syukurlah sudah direspon," kata Direktur Utama PDAM Makassar Haris Yasin Limpo usai berbuka puasa bersama di kantornya di Makassar, Selasa.

Menurut dia jebolnya tanggul karet tersebut mengakibatkan air telah terkontamisasi dan menjadi asin karena bercampur dengan air payau di Pengelolaan Air (Ipal) IV Macini Sombala yang ada di Jalan Abdul Kadir, kecamatan Tamalatea, Kota Makassar.

Akibat dari jebolnya bendungan karet tersebut, produksi air menurun hingga 50 persen karena tidak bisa berproduksi secara maksimal. Bahkan dalam aturan Menteri Kesehatan bila air telah terkontaminasi, kata Haris, maka dilarang melakukan produksi ataupun pengolahan air karena berbahaya untuk kesehatan.

"Sudah ditanggapi dan ada rencana bendungan tersebut akan dipatenkan tidak lagi menggunakan karet seperti sebelumnya. Kami juga tidak akan melakukan produksi sebab dalam Permenkes dilarang memproduksi bila air sudah tercemar," ujarnya.

Mengenai ketersediaan air bagi pelanggan yang terkena imbas dari jebolnya bendungan tersebut, lanjut dia, pihaknya tetap memasok air bersih melalui mobil tangki ke pelanggan terutama di daerah selatan di wilayah pemukiman Tanjung Bunga dan Trans mal.

Kendati demikian, ada dana Kontigensi dari PU bisa diserap dan diawasi untuk perbaikan sehingga PDAM Makassar tetap berupaya melakukan perbaikan seperlunya untuk memaksimalkan pelayanan kepada pelanggan.

Sebelumnya, pada Selasa (3/5) pipa intake yang berada di Instalasi Kota Kecamatan (IKK) Barombong tidak berfungsi. Hal itu diakibatkan surutnya air baku dari Sungai Jeneberang sehingga mengakibatkan bendungan kare yang dipasang Balai Besar Wilayah Pompengan Sungai Jeneberang jebol.

Dua pipa intake yang biasanya digunakan untuk menghisap air dari Sungai Jeneberang mengalami kerusakan pada bendungan karet. Kerusakan tersebut berlangsung tiga minggu dari awalnya dua, setelah dicek ternyata ada empat pipa mengalami kerusakan parah sehingga air mengalir terus dan terkontaminasi air payao.

Meski hal itu terjadi PDAM Makassar telah berkoordinasi dengan balai pompengan, tetapi belum ada solusi saat itu, nanti setelah disurati PDAM ke pihak terkait dan diberitakan media baru direspon.

Mengenai kebocoran di lokasi lainnya, sebut mantan politisi DPRD Makassar itu, saat ini sudah diminimalisir dengan tingkat kebocoran di bawah 40 persen dengan cakupan pelayanan 73 persen dari tahun sebelumnya hanya 65 persen.

"Kami terus berusaha mengurangi kebocoran. Bahkan kami telah melayani warga di daerah utara Makassar yang kekurangan air bersih melalui mekanisme ujung pipa, meski air belum mengalir maksimal, minimal warga di sana sudah mendapatkan air bersih," sebutnya.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024