Makassar (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin mendorong Kabupaten Wajo menjadi pusat penghasil ikan air tawar terbesar di Sulsel.
Hal tersebut didukung dengan adanya Danau Tempe yang begitu luas, kemudian ada sejumlah bendungan yang cukup besar yang bisa menjadi wadah untuk budidaya ikan air tawar.
"Kabupaten Wajo bukan daerah kepulauan tapi banyak potensi airnya, baik bendungan maupun danau," kata Bahtiar pada kegiatan tebar 250 ribu benih ikan nila di Bendungan Kalola dan Bendungan Paselloreng, Selasa.
Menurut dia, potensi itu sangat bagus dan harus dikelola dengan baik agar bisa menjadi potensi ekonomi baru bagi masyarakat.
Untuk itu, dirinya bersama pihak berkepentingan termasuk Pemkab Wajo dan Forkopimda Wajo ingin betul-betul menjadikan Kabupaten Wajo sebagai sentra ikan air tawar yang tidak dimiliki daerah lain di Sulsel.
"Kita hendak menjadikan Kabupaten Wajo ini sebagai pusat ikan air tawar, ini memiliki potensi ekonomi yang luar biasa. Di sini ada 27 danau, inilah kelebihan Kabupaten Wajo" ujar Bahtiar.
Sementara itu, Penjabat Bupati Wajo, Batara, menyampaikan terima kasih kepada gubernur atas kunjungannya. Menurut dia, banyak hal yang dapat diperoleh, baik dalam cara pandang untuk mengelola sebuah objek bendungan.
"Tentu ini menjadi catatan buat kita semua dalam mengembangkan, dan coba mengonsolidasikan agar bernilai ekonomi dan bermanfaat secara umum bagi masyarakat," kata Batara.
Menurut dia, kebijakan Gubernur Sulsel bukan hanya pengembangan ikan air tawar, tapi juga hortikultura seperti cabai dan lainnya. Karena itu, pihaknya akan mencoba memanfaatkan sumber daya yang selama ini terabaikan, khususnya lahan.
"Saat ini kita melihat lahan itu sebagai sumber ekonomi, dan itu kita melihat ini dan melakukan sosialisasi dan pembelajaran serta contoh bagi masyarakat Wajo pada khususnya, bahwa lahan itu bisa bernilai ekonomi," katanya.
Kemudian dengan bantuan banyak pihak, KUR kalau kurang modal dan bantuan pendampingan dari dinas terkait serta bibit dari gubernur intens diberikan.
"Sebenarnya alat untuk memperbaiki ekonomi kita sudah cukup. Insya Allah kalau kita komitmen, kita bisa melaksanakan dengan baik," lanjutnya.
Berita Terkait
Kemenag Sulsel: Transparansi pengelolaan ZIS sangat penting
Kamis, 21 November 2024 23:42 Wib
Kemenag Sulsel menjalankan instruksi Menag cegah judi online
Kamis, 21 November 2024 23:41 Wib
Kemendagri menilai kinerja Zudan Arif di Sulsel sangat baik
Kamis, 21 November 2024 19:14 Wib
Irwil Kemenkum tinjau pembangunan Lapas Maros
Kamis, 21 November 2024 16:56 Wib
Polda Sulsel ungkap pembunuhan perempuan pekerja tambang Morowali
Kamis, 21 November 2024 9:29 Wib
Pemprov Sulsel raih penghargaan Indeks Maturitas Tata Kelola SPK BSN 2024
Kamis, 21 November 2024 9:15 Wib
Kemenkum nilai Sertifikasi ISO 27001:2022 Pusdatin menjamin data lebih terjaga
Kamis, 21 November 2024 6:53 Wib
Investor siapkan Rp9,5 triliun pada Forum Bisnis dan Investasi 2024
Kamis, 21 November 2024 6:13 Wib