Makassar (ANTARA Sulsel) - Sebanyak 21 ribu pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) di Makassar langsung diperkenalkan pada ideologi Indonesia yakni Pancasila pada pembukaan bela negara.

"Ini sangat penting, kurikulum sekarang sudah sangat berbeda dengan zaman kita dulu dan memang doktrin akan ideologi Pancasila harus dihadirkan dalam diri setiap warga Indonesia," ujar Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, Minggu.

Kegiatan bela negara oleh 21 ribu siswa se-Makassar itu dipusatkan pada tujuh titik di antaranya Markas Komando Lantamal VI, Makodam VII Wirabuana, Yonif Kavaleri 10/Serbu, Yonif Armed Tarik, Yon Raider, dan Markas AURI.

Wali Kota Makassar Danny Pomanto usai membuka kegiatan bela negara di lapangan Batalyon Kavaleri 10/Serbu menyampaikan konsep bela negara bagi pelajar Makassar ditujukan untuk membangun karakter generasi muda yang memiliki jiwa nasionalisme, berbudipekerti luhur, dan disiplin.

Menurut dia, konsep cinta tanah air dan bangsa harus diperkenalkan kepada generasi muda yang kelak meneruskan cita-cita Proklamasi mewujudkan negara Indonesia yang berkeadilan, berdaulat, makmur, dan sejahtera.

"Anak-anak kita harus mengenal ideologi negaranya. Harus mencintai bangsa dan negaranya agar mereka menjadi generasi yang kuat memiliki karakter sehingga tak mudah terombang-ambing dalam menghadapi tantangan zaman," kata Danny.

Menanamkan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara lanjutnya dapat dicapai melalui bela negara yang berlangsung hari ini. Selama sehari pelajar SMP, SMA, dan SMK akan mengikuti materi Wawasan Kebangsaan mengenai Proxy War, Pancasila, Wawasan Nusantara, dan pengetahuan akan bahaya radikalisme.

Selama mengikuti bela negara, materi yang diajarkan disesuaikan dengan usia dan kemampuan pelajar dalam menerima materi. Kegiatan fisik yang tidak sesuai dengan usia dan kemampuan pelajar tidak dimasukkan dalam konsep bela negara ini.

Setelah mengikuti bela negara, setiap pelajar diharapkan semakin menyadari tanggung jawab yang diembannya sebagai generasi pelanjut. Mereka bisa menjadi anak-anak yang lebih tekun belajar, disiplin, menghormati dan menghargai orang tua dan sesama.

"Kita juga mengharapkan anak-anak kita menjadi generasi yang siap berkompetisi menghadapi ketatnya persaingan. Sejak sekarang mereka sudah mempersiapkan bekal masa depannya dengan melakukan berbagai kegiatan positif seperti olah raga, berorganisasi, ataupun mengikuti kursus keterampilan berbahasa asing," ujar Danny.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024