Gorontalo (ANTARA Sulsel) - Jumlah penderita HIV/AIDS di Provinsi Gorontalo terus mengalami peningkatan dan tercatat sebanyak sebanyak 215 orang pada tahun 2016.

Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Gorontalo Idris Rahim di Gorontalo, Selasa, mengatakan bahwa meskipun tidak terlalu signifikan, namun jumlah penderita HIV/AIDS di kabupaten dan kota se-Provinsi Gorontalo terus meningkat.

KPA Gorontalo disebutnya terus melakukan berbagai cara untuk mencegah dan melakukan penanggulangan agar penyakit yang sampai saat ini belum ada obatnya tersebut bisa diminimalisir dan penyebarannya ditekan.

HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh pada manusia, sedangkan AIDS merupakan sekumpulan tanda gejala penyakit yang diakibatkan oleh hilangnya atau menurunnya kekebalan tubuh seseorang karena virus HIV.

Ketua Kelompok Kerja (Pokja) media yang peduli dengan HIV/AIDS Provinsi Gorontalo Muhlis Huntua mengatakan bahwa media harus berperan aktif dalam menyebarluaskan informasi tentang bahaya penyakit tersebut.

Media juga diharap untuk mengedukasi pembaca mengenai cara penularan HIV /AIDS serta apa langkah yang dilakukan untuk pencegah penularan penyakit itu.

"Jumlah penderita saat ini, harus kita upayakan untuk tidak mengalami peningkatan, tentunya dengan melakukan penyebaran informasi tentang bahaya penyakit ini," kata Muhlis.

Menurut dia, untuk mencegah dan menanggulangi penyebaran HIV/AIDS ini, jangan hanya menjadi tugas dari KPA, tetapi peran aktif masyarakat serta media dibutuhkan.

Muhlis juga mengharapkan agar masyarakat jangan beranggapan bahwa para penderita tersebut merupakan sampah masyarakat, tetapi bagaimana caranya memperlakukan mereka dengan baik dan mengajurkan untuk berobat secara rutin.

"Media harus turut membantu para penderita HIV dan AIDS agar nantinya tidak dikucilkan oleh keluarga dan masyarakat di lingkungannya," kata Muhlis. 

Pewarta : MF Said
Editor :
Copyright © ANTARA 2024