Makassar (ANTARA Sulsel) - Kepala Bidang Promosi dan Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulawesi Selatan (Sulsel) Devo Khaddafi mengatakan dibutuhkan inovasi untuk menarik dukungan anggaran promosi pariwisata dari pemerintah pusat ke provinsi maupun kabupaten/kota.

"Kementerian tidak mungkin memberikan porsi (anggaran promosi pariwisata) yang lebih besar kalau dari pariwisata kabupaten/kota atau provinsi tidak aktif mengejar, atau tidak kreatif dan inovatif dalam melakukan pemaparan pariwisatanya," kata Devo yang dihubungi via telepon, Selasa.

Devo menjelaskan bahwa porsi terbesar promosi anggaran pariwisata saat ini memang dialokasikan untuk Bali, Batam, dan Jakarta.

Hanya sisa sebagian kecil dari anggaran promosi tersebut, kata dia, yang dibagi ke kabupaten dan provinsi.

Karena itu, ujarnya, memang dibutuhkan inovasi dan kreatifitas dalam mengemas materi promosi destinasi wisata.

"Kalau menurut saya sekarang memang sudah bukan waktunya lagi kita melihat besarnya anggaran, tetapi memang harus kita kejar agar jatuh ke kita," ujarnya.

Karena itu, kata Devo, promosi yang dilakukan harus tepat sasaran, tepat waktu, dan memang mengikuti selera pasar.

Menurut Devo, ada beberapa kabupaten kita yang cepat tanggap terhadap keinginan Kementerian Pariwisata dengan mengirimkan video, dan foto-foto yang bagus dan berevolusi tinggi.

Sayangnya, lanjut dia, ada pula daerah-daerah yang masih bersikap pasif.

"Ini yang terus kita dorong, agar mereka serius menggarap materi promosinya," pungkas Devo.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024