Makassar (ANTARA Sulsel) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura mengalokasikan anggaran Rp150,40 miliar untuk mencetak sawah baru di 10 kabupaten.

"Saat ini sedang dirampungkan, mudah mudahan tahun ini semua bisa rampung sesuai dengan arahan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menuju swasembada pangan," kata Kepala Seksi Pengolahan Lahan dan Air Dinas Pertanian setempat Muanzir Abdullah di Makassar, Jumat.

Untuk 10 Kabupaten tersebut, kata dia, yakni terluas Kabupaten Wajo 2.800 hektare, disusul Bone dan Luwu Utara masing-masing 1.500 hektare, Luwu Timur 1.400 hektare, Pinrang 1.000 hektare, Sidrap 540 hektare, Luwu 500 hektare, Jeneponto 450 hektare, Soppeng 300 hektare dan Kepulauan Selayar 250 hektare.

"Untuk luasan sawah baru yang dicetak seluas 9.940 hektare tersebar pada 10 kabupaten di Sulsel. Pemerintah Kabupaten yang mendapatkan program itu tentu diminta terus melaporkan perkembangan," katanya.

Kendati diawal alokasi pencetakan sawah baru di 10 kabupaten yang dimaksud telah diasumsikan sekitar 11.040 hektare secara keseluruhan, tetapi karena setiap daerah mempunyai tipograpi berbeda-beda untuk lahan pertanian maka dilakukan pengurangan lahan untuk mencetak sawah baru.

"Target tahun ini bisa tercapai 9.940 hektare, kalaupun nantinya masih tidak cukup maka dapat dialihkan ke kabupaten lain untuk menutupi kekurangan," ujar dia.

Selain itu pencetakan sawah baru itu, lanjut Muanzir, pihaknya melibatkan TNI maupun Kepolisian Daerah untuk dikerjakan secara bersama sama agar pengerjaannya transparan. Hal ini bertujuan dana yang dialokasikan untuk mencetak sawah baru dapat dioptimalkan.

"Bukannya kami tidak percaya kepada petani, tetapi lebih baik diantisipasi agar dana yang diberikan untuk membuat sawah baru tidak diselewengkan untuk kepentingan pribadi sehingga ada yang mengawasi, jangan sampai ini menjadi kendala komoditi pertanian kita di Sulsel kalau salah langkah," katanya.

Muanzir menambahkan dari 10 kabupaten yang mendapat jatah pencetakan sawah baru, ada beberapa yang sudah selesai dan siap gunakan petani seperti di Kabupaten Sidrap, Soppeng, Jeneponto, Pinrang, Luwu Timur, sedangkan selebihnya terealisasi mau menghampiri 90 persen.

Menurut dia, untuk Kabupaten Bone dengan jatah 1.500 hektare sudah mencapai progres 90 persen. Anggarannya pun mencapai Rp24 miliar dengan cetakan sawah baru per hektarnya dianggarkan Rp16 juta.

Kabupaten Bone diketahui merupakan daerah dengan lahan persawahan tadah hujan dan tidak mengandalkan irigasi sehingga sangat diandalkan air hujan untuk masuk pada musim tanam, begitupun halnya di Kabupaten Jeneponto.

"Semua anggaran yang digelontorkan buat petani dan sawah yang dicetak gratis karena itu lahan mereka. Pemerintah hanya membantu agar pendapatan petani bisa lebih baik dari sebelumnya. Kami juga menyarankan bagi petani untuk musim jelang kemarau di dua daerah ini sebaiknya memanfatkan lahan itu untuk menanam palawija serta tanaman lainnya sebelum musim penghujan datang," katanya menambahkan.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024