Makassar (ANTARA Sulsel) - Ketua Jurusan Manajemen STIE Nobel Ahmad Firman SE MM memperoleh gelar doktor setelah menempuh studi di Pasca Sarjana Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis.
Doktor bidang Manajemen itu didapatkan Firmam usai mempertahankan disertasinya dihadapan promotor Prof Dr Syahnur Said dan penguji eksternal Prof Dr Suhartono SE MM.
"Saya akan tetap bekerja keras menjadikan jurusan manajemen STIE Nobel berkualitas terbaik di Kawasan Indonesia Timur dengan tetap konsisten pada manajemen bisnis," kata Ahmad Firman.
Lahir di Katangka Bulukumba, Sulawesi Selatan, 27 Juli 1972, pria yang memiliki seorang putri ini menyelesaikan studi S1 jurusan manajemen di STIE Rizky Makassar dan S2 program studi Manajemen Universitas Hasunddin (unhas), Makassar, Sulsel.
Aktif menjadi tenaga pengajar beliau juga mengisi perkuliahan di beberapa kampus di Sulawesi Selatan.
Setelah delapan bulan menjabat sebagai ketua jurusan manajemen STIE Nobel beberapa terobosan telah ia lakukan.
Bersama dengan civitas akademika yang lain beliau turut berandil menjadikan STIE Nobel memperoleh predikat Sekolah Tinggi terbaik di Indonesia Timur pada pemeringkatan Kemenristekdikti tahun 2015.
Jejeran ucapan selamat dari para rekan pria yang murah senyum ini berdatangan, beliau sangat bersyukur dengan gelar baru yang ia peroleh.
Ia berjanji untuk terus memberikan sumbangsih bagi STIE Nobel terkhusus jurusan Manajemen.
"Saya akan tetap konsisten pada manajemen bisnis," ungkap Doktor berusia 44 tahun ini.
STIE Nobel terus mendorong para tenaga pengajarnya dalam peningkatan kualitas individu sehingga nantinya akan berdampak pada peningkatan kualitas perkuliahan.
Doktor bidang Manajemen itu didapatkan Firmam usai mempertahankan disertasinya dihadapan promotor Prof Dr Syahnur Said dan penguji eksternal Prof Dr Suhartono SE MM.
"Saya akan tetap bekerja keras menjadikan jurusan manajemen STIE Nobel berkualitas terbaik di Kawasan Indonesia Timur dengan tetap konsisten pada manajemen bisnis," kata Ahmad Firman.
Lahir di Katangka Bulukumba, Sulawesi Selatan, 27 Juli 1972, pria yang memiliki seorang putri ini menyelesaikan studi S1 jurusan manajemen di STIE Rizky Makassar dan S2 program studi Manajemen Universitas Hasunddin (unhas), Makassar, Sulsel.
Aktif menjadi tenaga pengajar beliau juga mengisi perkuliahan di beberapa kampus di Sulawesi Selatan.
Setelah delapan bulan menjabat sebagai ketua jurusan manajemen STIE Nobel beberapa terobosan telah ia lakukan.
Bersama dengan civitas akademika yang lain beliau turut berandil menjadikan STIE Nobel memperoleh predikat Sekolah Tinggi terbaik di Indonesia Timur pada pemeringkatan Kemenristekdikti tahun 2015.
Jejeran ucapan selamat dari para rekan pria yang murah senyum ini berdatangan, beliau sangat bersyukur dengan gelar baru yang ia peroleh.
Ia berjanji untuk terus memberikan sumbangsih bagi STIE Nobel terkhusus jurusan Manajemen.
"Saya akan tetap konsisten pada manajemen bisnis," ungkap Doktor berusia 44 tahun ini.
STIE Nobel terus mendorong para tenaga pengajarnya dalam peningkatan kualitas individu sehingga nantinya akan berdampak pada peningkatan kualitas perkuliahan.