Makassar (ANTARA Sulsel) - Pelatih Kepala PSM Makassar Robert Rene Alberts mengakui kiper utama PSM Dimas Galih Pratama memang belakangan tidak masuk dalam skuat karena penampilannya yang sedang menurun.

Robert di Makassar, Jumat, mengatakan karena kondisi itu membuat dirinya terpaksa meninggalkannya di Kota Daeng saat pemain lainnya berangkat menuju Solo, Jawa Tengah, menghadapi Persija Jakarta.

"Dimas dalam setiap latihan memang tampil inkonsisten. Sebaliknya penampilan penjaga gawang yang lain seperti Syaiful atau David Ariyanto justru semakin menunjukkan perkembangan menjanjikan," ujarnya.

Penjaga gawang kelahiran 23 November 1992 itu memang belakangan ini lebih banyak mengisi bangku cadangan. Bahkan, tiga laga terakhir tim "Juku Eja" namanya tak masuk dalam susunan pemain baik starter maupun cadangan.

Kondisi itu tentunya bertolak belakangan pada beberapa pertandingan awal yang memang selalu menjadi pilihan utama saat PSM mnghadapi lawan-lawannya.

"Kondisi Dimas untuk kembali mengisi posisi utama memang butuh kerja keras karena dua penjaga gawang lainnya justru menunjukkan perkembangan yang positif," ujarnya.

Pelatih asal Belanda itu menjelaskan, untuk penentuan pemain yang bergabung dalam tim diputaran kedua kompetisi Torabika Soccer Championship (TSC) direncakan pada pekan depan.

Dia mengatakan pihaknya masih akan melakukan laga uji coba melawan PSM U-21 untuk melihat siapa yang layak bertahan atau terpaksa dicoret dari tim "Juku Eja".

"Kita berikan kesempatan bagi setiap pemain untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya. Sebab akhir Agustus nanti kita sudah akan tentukan siapa pemain dipertahankan atau dilepas," katanya.

Ia menjelaskan, para pemain yang masih menjalani laga uji coba ini diharapkan bisa mengeluarkan penampilan terbaiknya. Tentunya bertujuan untuk bisa menggait hati pelatih saat berada dalam lapangan.

"Sebelum bulan Agustus berakhir, kita akan memutuskan siapa pemain yang dicoret. Jadi kita harapkan setiap pemain bisa bekerja lebih keras," ujarnya.

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024