Kupang (ANTARA Sulsel) - Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Nusa Tenggara Timur Boni Marisin mengatakan pemerintah saat ini sedang mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Pulau Sumba.

"Pengembangan pembangkit mikro hidro di Sumba merupakan investasi pemerintah pusat di beberapa kabupaten di Sumba dan lebih banyak di Kabupaten Sumba Timur," katanya kepada Antara di Kupang, Rabu.

Pengembangan pembangkit listrik bersumber dari aliran air tersebut untuk memenuhi kebutuhan pasokan energi listrik bagi masyarakat di Pulau Sumba.

"Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan sumber mikro hidro di Sumba juga sesuai dengan potensi daerah di sana melalui pemanfaatan aliran air sungai ataupun kali," katanya.

Menurut dia, pengembangan EBT menjadi alternatif penggunaan energi yang baik dengan memanfaatkan potensi alam misalnya angin, arus laut, mikro hidro, maupun energi dari pengelolaan sampah.

"Untuk pengembangan pembangkit dari tenaga sampah memang sebelumnya sudah dilirik oleh investor swasta namun belum deal karena masih ada kendala salah satunya permodalan," katanya menambahkan.

Dia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan juga sedang mengkaji pengembangan pembangkit tenaga angin.

"Sudah ada hasil penelitian yang disampaikan untuk pembangkit tenaga angin di Kabupaten TTS yang menunjukkan bahwa potensi angin di sana bisa dimanfaatkan untuk pembangkit listrik," katanya.

Dia menambahkan, pemerintah NTT saat ini sedang giat untuk mendorong pengembangan EBT di berbagai daerah provinsi berbasis kepulauan itu.

Menurut Boni, kebutuhan listrik masyarakat di daerah-daerah pelosok sejauh ini belum memadai sehingga pengembangan ETB menjadi altenatif yang efektif sesuai dengan potensi di daerah.

"Kebutuhan energi listrik menjadi perhatian serius karena listrik merupakan salah satu unsur yang bisa menggerakan ekonomi di daerah," katanya.

Selain itu, kata dia, pengembangan ETB juga akan berdampak pada meningkatnya rasio elektrifikasi di NTT yang masih tergolong rendah berkisar dari 58-60 persen.

"Jika semua potensi EBT di berbagai daerah bisa dikembangkan dengan baik maka kebutuhan listrik akan bisa memadai hingga ke daerah pelosok selain itu juga akan meningkatkan rasio elektrifikasi kita," katanya.

Sehingga, lanjut dia, pemerintah terus berupaya mendoron peran pengusaha swasta untuk melakukan investasi di bidang ETB di NTT karena didukung dengan potensi alam yang ada, demikian Boni Marisin. 

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor :
Copyright © ANTARA 2024