Makassar (ANTARA Sulsel) - Ketua Tim Penggerak PKK Kota Makassar Indira Jusuf Ismail memboyong para ibu-ibu pejabat lainnya untuk nonton bareng sekaligus mendukung karya dari sineas lokal yang telah membuat film "Uang Panai" dan tayang di seluruh bioskop Indonesia.
"Saya sebagai putra daerah bangga karena sudah ada beberapa sineas lokal Makassar yang mampu menembus ketatnya persaingan di industri perfilman nasional," ujarnya di salah satu bioskop XXI di Makassar, Kamis.
Indira mengatakan, film "Uang Panai" yang sedang tayang di semua bioskop di Indonesia ini memang sangat menarik jadi tontonan khususnya bagi warga Sulawesi Selatan di manapun berada.
Menurut ia, adat dan budaya yang sudah sejak lama terbangun di Sulsel mengenai Uang Panai (mahar) menjadi fenomena sosial karena budaya ini menjadi keharusan bagi warga Bugis-Makassar yang akan melangsungkan pernikahan.
"Sangat menarik karena ini adalah budaya yang ada di Sulsel dan diangkat dalam bentuk film. Salut dengan sineas kita, apalagi pesan moral yang disampaikannya itu sangat tepat. Ini film drama tapi edukasinya banyak," katanya.
Turut hadir dalam kesempatan ini, Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kota Makassar, Hj Mellia Fersini, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Makassar, Hj A Marlina Ibrahim serta Pengurus PKK Kota Makassar dan Pengurus Dekranasda Kota Makassar
Indira mengungkapkan alur cerita Uang Panai dikemas dalam bentuk drama, komedi serta nuansa romantis menjadikan film ini sangat menarik untuk ditonton.
Selain dari alur ceritanya, pesan moral yang disampaikannya juga mengajarkan tentang bagaimana bertanggungjawab dari apa yang telah di perjuangangkan.
"Filmnya cukup padat sekitar dua jam dan kita semua tidak bosan nonton hingga diakhir cerita. Pokoknya, ini film sangat menarik dan layak ditonton," ucapnya.
Film Uang Panai yang menceritakan adat Bugis-Makassar ini juga menggunakan pemain lokal serta bahasa asli yang menjadi keseharian warga Makassar digunakannya.
"Ini asli film Makassar yang berkelas, tak kalah dengan film nasional dan mancanegara. Bahasa yang digunakan juga bahasa sehari-hari dan tanpa meninggalkan kesan kearifan lokal daerah," sebutnya.
Diketahui, Uang Panai merupakan Film bergenre komedi romantis yang disutradarai Halim Gani Safia serta produser Amirl Nuryan, Andi dan Syahwal Mattuju.
Sementara pemeran utamanya diisi artis muda berbakat Kota Makassar, Ikram Noer yang berperan sebagai Anca dan Nurfadhillah berperan sebagai Risna. Serta tak ketinggalan komedian Tuming dan Abu.
Tidak hanya itu artis nasional Katon Bagaskara dan Jane Shalimar turut menjadi pemeran dalam film 100 persen karya anak Makassar yang dicanangkan menjadi tonggak sejarah kebangkitan film lokal go nasional.
"Saya sebagai putra daerah bangga karena sudah ada beberapa sineas lokal Makassar yang mampu menembus ketatnya persaingan di industri perfilman nasional," ujarnya di salah satu bioskop XXI di Makassar, Kamis.
Indira mengatakan, film "Uang Panai" yang sedang tayang di semua bioskop di Indonesia ini memang sangat menarik jadi tontonan khususnya bagi warga Sulawesi Selatan di manapun berada.
Menurut ia, adat dan budaya yang sudah sejak lama terbangun di Sulsel mengenai Uang Panai (mahar) menjadi fenomena sosial karena budaya ini menjadi keharusan bagi warga Bugis-Makassar yang akan melangsungkan pernikahan.
"Sangat menarik karena ini adalah budaya yang ada di Sulsel dan diangkat dalam bentuk film. Salut dengan sineas kita, apalagi pesan moral yang disampaikannya itu sangat tepat. Ini film drama tapi edukasinya banyak," katanya.
Turut hadir dalam kesempatan ini, Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kota Makassar, Hj Mellia Fersini, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Makassar, Hj A Marlina Ibrahim serta Pengurus PKK Kota Makassar dan Pengurus Dekranasda Kota Makassar
Indira mengungkapkan alur cerita Uang Panai dikemas dalam bentuk drama, komedi serta nuansa romantis menjadikan film ini sangat menarik untuk ditonton.
Selain dari alur ceritanya, pesan moral yang disampaikannya juga mengajarkan tentang bagaimana bertanggungjawab dari apa yang telah di perjuangangkan.
"Filmnya cukup padat sekitar dua jam dan kita semua tidak bosan nonton hingga diakhir cerita. Pokoknya, ini film sangat menarik dan layak ditonton," ucapnya.
Film Uang Panai yang menceritakan adat Bugis-Makassar ini juga menggunakan pemain lokal serta bahasa asli yang menjadi keseharian warga Makassar digunakannya.
"Ini asli film Makassar yang berkelas, tak kalah dengan film nasional dan mancanegara. Bahasa yang digunakan juga bahasa sehari-hari dan tanpa meninggalkan kesan kearifan lokal daerah," sebutnya.
Diketahui, Uang Panai merupakan Film bergenre komedi romantis yang disutradarai Halim Gani Safia serta produser Amirl Nuryan, Andi dan Syahwal Mattuju.
Sementara pemeran utamanya diisi artis muda berbakat Kota Makassar, Ikram Noer yang berperan sebagai Anca dan Nurfadhillah berperan sebagai Risna. Serta tak ketinggalan komedian Tuming dan Abu.
Tidak hanya itu artis nasional Katon Bagaskara dan Jane Shalimar turut menjadi pemeran dalam film 100 persen karya anak Makassar yang dicanangkan menjadi tonggak sejarah kebangkitan film lokal go nasional.