Makassar (ANTARA Sulsel) - Satuan Tugas Yonif Raider 700/WYC yang bertugas di perbatasan Papua-Papua Nugini kembali menemukan satu pucuk Senjata Api (Senpi) laras panjang jenis Ariska Rifle 30 kal 6.5x50 milimeter di hutan perbatasan Papua.

"Tim Satgas Yonif berjumlah 15 orang dipimpin Danpos Kalimao Lettu Infantri Sahang Subaktyo berhasil menemukan senjata api di dalam gubuk pada titik kordinat 9305.9995 wilayah hutan di Papua," kata Pasi Intel Satgas Yonif Raider 700/WYC Kapten Inf Iwan Sunarya dalam keterangan tertulisnya, Rabu.

Iwan melaporkan, saat itu Selasa 20 September 2016 ketika pasukan melanjutkan perjalanan ke posko Yuruf usai memeriksa patok batas MM 4.4. Ditengah perjalanan sekitar 50 meter Satgas menemukan gubuk dan terlihat ada dua Orang Tidak dikenal (OTK) laki-laki berbincang dekat perapian di luar gubuk tersebut.

"Saat personel menyapa dengan mengucapkan selamat siap bapak, kedua orang tersebut langsung melarikan diri ke dalam hutan, karena medan di hutan cukup lebat saat dikejar Dantim mereka berdua berhasil kabur," tulisnya dalam pesan elektroniknya di terima di Makassar.

Karena tidak berhasil dikejar, tim kemudian memeriksa gubuk tersebut dan menemukan satu pucuk senjata api laras panjang. Tidak hanya itu, ditemukan pula alat masak, noken berisi pinang dan sirih.

Mengetahui hal tersebut di luar dari rencana patroli Dantim langsung melaporkan hasil tersebut kepada Dansatgas Letkol Inf Horas Sitinjak. Setelahnya, pasukan kembali bergerak ke pos dan tiba di tempat dalam keadaan aman.

Sebelumnya, pada Sabtu (17/9) satu tim dari Kompi A Satgas Yonif Raider 700/WYC berkekuatan 15 orang yang dipimpin oleh Danpos Kalimao Lettu Inf Sahang Subaktyo bergerak menuju patok batas MM 4.4.

Pasukan bergerak sekitar pukul 08.00 WIT dari pos Yuruf. Setelah bergerak kurang lebih 6,5 jam perjalanan Dantim menginstruksikan pasukannya untuk istirahat dan bermalam di tengah hutan belantara.

Esoknya, pasukan melanjutkan perjalanan menuju patok batas MM 4.4 dan sekitar pukul 13.20 WIT tiba di lokasi patok batas. Selama kurang lebih 1 jam pasukan melaksanakan pengecekan kondisi patok.

Setelahnya, pasukan bergerak kembali pada pukul 15.30 WIT. Pasukan kemudian tiba di salah satu Kampung dekat perbatasan bernama Kampung Akarinda selanjutnya diputuskan bermalam di kampung tersebut.

Hingga Senin (19/9) pasukan melaksanakan pendataan pelintas batas ilegal karena berdasarkan informasi dari kepala kampung masih banyak pelintas batas ilegal melintas melalui jalan jalan tersembunyi.

Beberapa jam melaksanakan kegiatan tersebut pasukan kembali melanjutkan perjalanan menuju pos Yuruf. Sekitar pukul 16.30 pasukan masih di tengah perjalanan (ditengah hutan), Dantim memutuskan untuk bermalam di tempat itu. Esok saat perjalanan dilanjutkan pasukan menemukan gubuk tersebut.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024