Makassar (ANTARA Sulsel) - Sekertaris Jenderal Partai Golkar Pusat Idrus Marham meminta seluruh pengurus transisi DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan untuk bertandatangan pakta integritas sebagai bentuk kesetiaan kepada partai.

"Saya meminta seluruh pengurus yang sudah mendapatkan Surat Keputusan bertandatangan di pakta integritas, saya berikan waktu satu minggu ke depan untuk mengisinya," ujar Idrus dalam rapat pleno di kantor Golkar Sulsel jalan Botolempangan Makassar, Minggu.

Kendati sejumlah pengurus transisi yang ditangani saat ini Pelaksana tugas (Plt) Nurdin Halid pascadipimpin Syahrul Yasin Limpo sebagian besar tidak hadir, Idrus menekankan kader mesti taat aturan partai.

"Kalau dalam seminggu ini mereka tidak bertandatangan pakta integritas maka dinyatakan mengundurkan diri dan bisa digantikan," tegas Idrus.

Meski demikian dirinya menyakini kepemimpinan Nurdin Halid yang besifat sementara sebagai tugas untuk pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) partai beringin rindang itu dapat menyatukan kader.

"Kalau belum terkonsolidasi dengan baik dan masalah masih ada maka tentu kepengurusan Pak Nurdin masih berlanjut dan belum selesai, karena Musda belum jalan," ujarnya.

Menurut dia, kepengurusan DPP Golkar sangat terbatas sehingga konsolidasi mesti dipercepat. Sebab hanya diberikan waktu paling lama 2019 tentunya waktu tersebut bisa dilakukan konsolidasi untuk membangun kekuatan.

Salah satu alasan mengapa Nurdin Halid ditunjuk sebagail Plt Ketua Golkar Sulsel, kata dia, karena dianggap bisa menaikkan pamor dan perolehan kursi di Golkar saat Pemilihan Legislatif nanti bila Musda tidak terlaksana sesuai mekanisme partai.

Meski tidak mudah membujuk Nurdin menjabat Plt Ketua, yang diketahui jabatannya sekarang dia pegang sebagai ketua harian di tingkat DPP pusat, namun Idrus percaya Nurdin bisa menyelesaikan persoalan di internal partai.

"Kalau misalnya nanti Pak Nurdin tidak mampu, pasti diganti. Tapi saya yakin beliau pasti bisa menyelesaikan masalah di Sulsel," tuturnya kepada wartawan didampingi Nurdin Halid saat itu.

Nurdin menyatakan bahwa penyataan Idrus benar dan akan berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik buat partai termasuk menyelesaikan segera tugas yang diberikan kepadanya.

"Kalau bukan Kak Idrus yang bujuk saya, tentu saya tidak mau. Dulu memang ada rencana Kak Idrus maju waktu Munaslub, tapi saya meminta dia mundur dan akhitnya mundur, begitupun sebaliknya kepada saya. Mudah-mudahan semua rencana berjalan lancar untuk Golkar Sulsel," tambah mantan Ketua PSSI ini.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024