Makassar (ANTARA Sulsel) - Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) mendapatkan kepercayaan berkiprah di tingkat internasional dengan mengirim dua mahasiswanya dalam acara "Youth Model ASEAN Conference (YMAC)" di kampus Singapore Polytechnic (SP) Singapura 2-7 Oktober 2016.
Wakil Direktur IV PNUP, Tri Hartono LRSC M Chem Eng di Makassar, Sabtu mengatakan dua mahasiswa PNUP itu masing-masing Khaerun Nisa dari jurusan Teknik Kimia dan Fatwa Dinul Lukman dari jurusan akuntansi.
"Kami tentu ikut berbangga dan bergembira atas keberhasilan dua mahasiswa PNUP ikut berpartisipasi di acara YMAC 2016," jelasnya saat melepas keduanya sebelum berangkat ke Singapura.
Menurut dia, terpilihnya mahasiswa PNUP dalam ajang YMAC 2016 ini tidak lepas dari kerja sama yang telah terjalin antara PNUP dengan SP sejak beberapa tahun yang lalu.
Setidaknya hal itu terbukti dengan telah dilakukannya sejumlah kegiatan kerja sama dalam berbagai bentuk salah satu diantaranya adalah sharing frameworkkurikulum di antara ke dua perguruan tinggi itu.
YMAC yang diselenggarakan sejak tahun 2012 adalah acara simulasi tentang sebuah konferensi ASEAN yang menyatukan mahasiswa dari semua negara anggota ASEAN. Mahasiswa dari 10 negara anggota ASEAN akan bertemu untuk berbagi dan bertukar pandangan serta mempresentasikan ide mereka ke panel ahli pada akhir konferensi.
Setiap delegasi berperan sebagai diplomat dari sepuluh negara anggota ASEAN dengan melakukan penelitian dan perdebatan tentang masalah global dan regional saat ini yang dihadapi oleh setiap negara.
Sidang-sidang dalam konferensi ini disimulasikan serta dirancang semirip mungkin dengan sidang ASEAN sesungguhnya.
Topik-topik yang dibahas antara lain tentang lingkungan, ekonomi, masyarakat, budaya dan keamanan. Para peserta juga akan melakukan kegiatan sosial yang berhubungan dengan topik diskusi mereka.
Acara yang terselenggara atas pendanaan dari S Rajaratnam Endowment akan diikuti 200 mahasiswa yang terdiri dari 100 mahasiswa Singapura dan 100 mahasiswa dari sembilan negara anggota ASEAN lainnya.
Mahasiswa Singapura sendiri berasal dari 5 Politeknik yang ada di Singapura yaitu Singapore Polytechnic, Nanyang Polytechnic, Temasek Polytechnic, Nge Ann Polytechnic, dan Republic Polytechnic.
Dari ajang YMAC diharapkan setiap mahasiswa dapat menjalin pertemanan maupun jaringan di dalam lingkup ASEAN.
Pada tahun ini, YMAC mengusung tema Bridging Hearts, Building Ties yang sejalan dengan usaha untuk menjembatani generasi muda ASEAN guna mencari solusi bersama dalam bingkai kerja sama.
Secara umum, YMAC 2016 bertujuan untuk memajukan kesadaran generasi muda tentang isu-isu yang berhubungan dengan ASEAN, menumbuhkan rasa peduli dan konektivitas yang lebih besar sebagai sesame mahasiswa ASEAN, serta mempromosikan identitas ASEAN melalui berbagai kegiatan dan dialog tentang berbagai topik terkait.
Mahasiswa PNUP yang berhasil ikut dalam acara YMAC 2016 harus melalui beberapa tahapan seleksi ketat dengan berbagai persayaratan.Selain wawasan tentang ASEAN, syarat lain adalah kemampuan berbahasa Inggris.
"Setiap peserta harus terampil dalam penggunaan bahasa internasional itu sebab mereka wajib mengikuti semua sesi acara dan aktif berdiskusi dengan para peserta dari negara lain," katanya.
Wakil Direktur IV PNUP, Tri Hartono LRSC M Chem Eng di Makassar, Sabtu mengatakan dua mahasiswa PNUP itu masing-masing Khaerun Nisa dari jurusan Teknik Kimia dan Fatwa Dinul Lukman dari jurusan akuntansi.
"Kami tentu ikut berbangga dan bergembira atas keberhasilan dua mahasiswa PNUP ikut berpartisipasi di acara YMAC 2016," jelasnya saat melepas keduanya sebelum berangkat ke Singapura.
Menurut dia, terpilihnya mahasiswa PNUP dalam ajang YMAC 2016 ini tidak lepas dari kerja sama yang telah terjalin antara PNUP dengan SP sejak beberapa tahun yang lalu.
Setidaknya hal itu terbukti dengan telah dilakukannya sejumlah kegiatan kerja sama dalam berbagai bentuk salah satu diantaranya adalah sharing frameworkkurikulum di antara ke dua perguruan tinggi itu.
YMAC yang diselenggarakan sejak tahun 2012 adalah acara simulasi tentang sebuah konferensi ASEAN yang menyatukan mahasiswa dari semua negara anggota ASEAN. Mahasiswa dari 10 negara anggota ASEAN akan bertemu untuk berbagi dan bertukar pandangan serta mempresentasikan ide mereka ke panel ahli pada akhir konferensi.
Setiap delegasi berperan sebagai diplomat dari sepuluh negara anggota ASEAN dengan melakukan penelitian dan perdebatan tentang masalah global dan regional saat ini yang dihadapi oleh setiap negara.
Sidang-sidang dalam konferensi ini disimulasikan serta dirancang semirip mungkin dengan sidang ASEAN sesungguhnya.
Topik-topik yang dibahas antara lain tentang lingkungan, ekonomi, masyarakat, budaya dan keamanan. Para peserta juga akan melakukan kegiatan sosial yang berhubungan dengan topik diskusi mereka.
Acara yang terselenggara atas pendanaan dari S Rajaratnam Endowment akan diikuti 200 mahasiswa yang terdiri dari 100 mahasiswa Singapura dan 100 mahasiswa dari sembilan negara anggota ASEAN lainnya.
Mahasiswa Singapura sendiri berasal dari 5 Politeknik yang ada di Singapura yaitu Singapore Polytechnic, Nanyang Polytechnic, Temasek Polytechnic, Nge Ann Polytechnic, dan Republic Polytechnic.
Dari ajang YMAC diharapkan setiap mahasiswa dapat menjalin pertemanan maupun jaringan di dalam lingkup ASEAN.
Pada tahun ini, YMAC mengusung tema Bridging Hearts, Building Ties yang sejalan dengan usaha untuk menjembatani generasi muda ASEAN guna mencari solusi bersama dalam bingkai kerja sama.
Secara umum, YMAC 2016 bertujuan untuk memajukan kesadaran generasi muda tentang isu-isu yang berhubungan dengan ASEAN, menumbuhkan rasa peduli dan konektivitas yang lebih besar sebagai sesame mahasiswa ASEAN, serta mempromosikan identitas ASEAN melalui berbagai kegiatan dan dialog tentang berbagai topik terkait.
Mahasiswa PNUP yang berhasil ikut dalam acara YMAC 2016 harus melalui beberapa tahapan seleksi ketat dengan berbagai persayaratan.Selain wawasan tentang ASEAN, syarat lain adalah kemampuan berbahasa Inggris.
"Setiap peserta harus terampil dalam penggunaan bahasa internasional itu sebab mereka wajib mengikuti semua sesi acara dan aktif berdiskusi dengan para peserta dari negara lain," katanya.