Jusuf Kalla dorong mahasiwa Poltek tingkatkan keterampilan
Makassar (ANTARA) - Wakil Presiden HM Jusuf Kalla mendorong para mahasiswa yang menimba ilmu di politeknik untuk meningkatkan kualitas dan keterampilan serta lebih inovatif demi kemajuan daerah serta bangsanya.
Hal tersebut dikatakan Wapres disela meresmikan rumah susun mahasiswa (Rusunawa) Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) di Tanete Riattang, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Ahad.
Pria disapa akrab JK ini mengatakan, Sumber Daya Manusia yang terampil dan inovatif merupakan syarat utama bagi majunya suatu negara. Untuk itu keduanya harus dapat berjalan dalam dunia pendidikan.
"Mana yang lebih penting? Dua-duanya penting," ujar Jusuf Kalla melalui siaran persnya saat memberikan sambutan di lokasi peresmian Rusunawa tersebut.
Ketua PMI ini mengungkapkan bahwa dalam dunia akademisi melahirkan dua macam SDM yaitu SDM pintar dari universitas dan SDM terampil dari politeknik.
"Universitas tujuannya menghasilkan orang pintar. Hadirnya Politeknik tujuannya menghasilkan orang terampil, orang bisa kerja," ucap Ketua Dewan Masjid Indonesia itu.
Menurutnya, tanpa orang pintar maka suatu negara tidak bisa maju. Namun demikian, lanjutnya, tanpa orang yang memiliki skill atau kemampuan dan tanpa keterampilan, maka negeri tidak bisa lebih maju lagi.
Ia menyebut karya-karya orang terampil diantaranya membangun jalan, membuat pengairan di sawah, bendungan dan rumah yang baik serta pabrik-pabrik untuk industri, semua itu yang membuat orang-orang lulusan politeknik.
"Siapa yang mau bikin jalan, siapa yang mau bikin pengairan, siapa yang sama bikin rumah yang baik, siapa yang mau bikin pabrik-pabrik industri. Itu orang terampil bukan orang pintar. Bukan orang pintar saja," ujarnya.
"Karena itulah memang politeknik itu, ujungnya ialah bikin orang terampil," ujar dia menambahkan.
Di hadapan akademisi, Wapres memaparkan dua macam pendidikan di dunia. yakni pertama pendidikan yang mengembang inovasi, pendidikan. Hal ini banyak dalam diskusi-diskusi hingga melahirkan orang-orang pintar dengan penemuan atau ciptaannya. Pendidikan seperti ini berkembang di Amerika.
Sementara yang kedua, kata Wapres, fokus pada keterampilan (skill) berkembang di Eropa dan Asia. Amerika itu utamanya mendidik orang pintar, berinisiatif.
"Eropa dan Asia pada umumnya itu menghasilkan orang terampil. Ciptaan ada di Amerika, tapi dibikin di Jepang," kata mantan Menteri Perekonomian ini.
Sementara Bupati Bone Andi Fahsar Padjalangi, pada kesempatan itu menyampaikan bahwa Rusunawa rintisan Politeknik Teknologi Bone sebagai bentuk dukungan pemerintah untuk peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Bone.
Dengan kehadiran kampus rintisan Politeknik Teknologi Negeri Bone tersebut dapat menjadi jenjang pendidikan lanjutan bagi calon mahasiswa yang berusaha mengembangkan potensi dirinya.
"Tentu melalui proses pembelajaran untuk mendapatkan spesialisasi dalam bidang terapan melalui pendidikan berkelanjutan dengan kompetensi sesuai kebutuhan industri," kata Fashar.*
Hal tersebut dikatakan Wapres disela meresmikan rumah susun mahasiswa (Rusunawa) Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) di Tanete Riattang, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Ahad.
Pria disapa akrab JK ini mengatakan, Sumber Daya Manusia yang terampil dan inovatif merupakan syarat utama bagi majunya suatu negara. Untuk itu keduanya harus dapat berjalan dalam dunia pendidikan.
"Mana yang lebih penting? Dua-duanya penting," ujar Jusuf Kalla melalui siaran persnya saat memberikan sambutan di lokasi peresmian Rusunawa tersebut.
Ketua PMI ini mengungkapkan bahwa dalam dunia akademisi melahirkan dua macam SDM yaitu SDM pintar dari universitas dan SDM terampil dari politeknik.
"Universitas tujuannya menghasilkan orang pintar. Hadirnya Politeknik tujuannya menghasilkan orang terampil, orang bisa kerja," ucap Ketua Dewan Masjid Indonesia itu.
Menurutnya, tanpa orang pintar maka suatu negara tidak bisa maju. Namun demikian, lanjutnya, tanpa orang yang memiliki skill atau kemampuan dan tanpa keterampilan, maka negeri tidak bisa lebih maju lagi.
Ia menyebut karya-karya orang terampil diantaranya membangun jalan, membuat pengairan di sawah, bendungan dan rumah yang baik serta pabrik-pabrik untuk industri, semua itu yang membuat orang-orang lulusan politeknik.
"Siapa yang mau bikin jalan, siapa yang mau bikin pengairan, siapa yang sama bikin rumah yang baik, siapa yang mau bikin pabrik-pabrik industri. Itu orang terampil bukan orang pintar. Bukan orang pintar saja," ujarnya.
"Karena itulah memang politeknik itu, ujungnya ialah bikin orang terampil," ujar dia menambahkan.
Di hadapan akademisi, Wapres memaparkan dua macam pendidikan di dunia. yakni pertama pendidikan yang mengembang inovasi, pendidikan. Hal ini banyak dalam diskusi-diskusi hingga melahirkan orang-orang pintar dengan penemuan atau ciptaannya. Pendidikan seperti ini berkembang di Amerika.
Sementara yang kedua, kata Wapres, fokus pada keterampilan (skill) berkembang di Eropa dan Asia. Amerika itu utamanya mendidik orang pintar, berinisiatif.
"Eropa dan Asia pada umumnya itu menghasilkan orang terampil. Ciptaan ada di Amerika, tapi dibikin di Jepang," kata mantan Menteri Perekonomian ini.
Sementara Bupati Bone Andi Fahsar Padjalangi, pada kesempatan itu menyampaikan bahwa Rusunawa rintisan Politeknik Teknologi Bone sebagai bentuk dukungan pemerintah untuk peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Bone.
Dengan kehadiran kampus rintisan Politeknik Teknologi Negeri Bone tersebut dapat menjadi jenjang pendidikan lanjutan bagi calon mahasiswa yang berusaha mengembangkan potensi dirinya.
"Tentu melalui proses pembelajaran untuk mendapatkan spesialisasi dalam bidang terapan melalui pendidikan berkelanjutan dengan kompetensi sesuai kebutuhan industri," kata Fashar.*