JK bertemu Yang Dipertuan Agong Malaysia Sultan Ibrahim di Kuala Lumpur
Makassar (ANTARA) - Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla melakukan pertemuan dengan Yang Dipertuan Agong Malaysia Sultan Ibrahim Ibni Sultan Iskandar di Istana Negara Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa.
Pertemuan tersebut berlangsung dalam misi memperkuat hubungan serumpun antara Malaysia dan Indonesia khususnya etnis Sulawesi Selatan
JK dalam keterangannya diterima di Makassar, mengungkapkan isi pertemuannya dengan Yang Dipertuan Agong Sultan Ibrahim, yang juga memiliki darah keturunan Bugis ini.
"Saya tadi berbicara hubungan dengan Indonesia dan Malaysia dan khususnya Johor dan Sulawesi Selatan," kata Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) ini.
JK turut didampingi Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas)Makassar Prof. Jamaluddin Jompa, Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Muhlis Patahna, mantan Menteri Hukum dan HAM Prof Hamid Awaluddin serta mantan Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI (Purn) Andi Muhammad sebagai Keturunan Raja Gowa, diterima di Istana Negara Kuala Lumpur, Malaysia.
Selain itu, JK juga mengungkapkan jika pihak Unhas mengundang Sultan Ibrahim untuk memberikan gelar Doktor Honoris Causa (HC).
"Dan dia (Yang Dipertuan Agong Sultan Ibrahim) merasa gembira dan senang atas undangan itu dan pada waktunya bisa kembali melihat daerah Bugis," tutur JK.
Sementara itu, Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa menilai Yang Dipertuan Agong Sultan Ibrahim memiliki perspektif yang luas, baik hubungan antara Malaysia dan Indonesia maupun antara Sulawesi dan Johor.
"Raja Malaysia ini memiliki perspektif sangat mendalam hubungan antarkedua bangsa dan juga dalam konteks keluarga besar yang bisa disebut dalam persaudaraan Melayu ini," kata Jamaluddin
Oleh karena itu, Jamaluddin mengundang khusus Yang Dipertuan Agong Sultan Ibrahim untuk berkunjung ke Unhas.
"Mudah-mudahan pada waktunya nanti beliau berkenan sekaligus untuk mendapatkan penghargaan khusus Doktor Honoris Causa, karena beliau layak sebagai Raja Malaysia Kesultanan Johor," ujar Jamaluddin.
Selain itu, sebagai Rektor, Jamaluddin akan membawa misi kerja sama dengan Malaysia utamanya dalam bidang pendidikan dan kebudayaan.
"Tentu untuk Unhas akan membawa misi-misi berupa kerja sama pendidikan, kerja sama kebudayaan," ujar Jamaluddin lagi.
"Sebagai saudara serumpun bisa saling membantu dan memperkuat dalam konteks membangun bangsa masing-masing dan juga gugusan bangsa-bangsa melayu," ujarnya.
Dalam kunjungan ini juga, Jamaluddin terkesan dengan keberadaan Yang Dipertuan Agong Sultan Ibrahim yang menjadi pemimpin di Malaysia. Bagi Jamaluddin, sosok tersebut bisa dijadikan sebagai motivasi generasi Bugis-Makassar untuk tidak pernah berhenti berjuang.
"Ini menjadi motivasi bahwa di mana pun kita berada, apapun tugas kita jangan pernah berhenti berjuang karena kelak bisa jadi pemimpin di mana pun, termasuk di negara lain," pungkasnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: JK bertemu Yang Dipertuan Agong Malaysia Sultan Ibrahim
Pertemuan tersebut berlangsung dalam misi memperkuat hubungan serumpun antara Malaysia dan Indonesia khususnya etnis Sulawesi Selatan
JK dalam keterangannya diterima di Makassar, mengungkapkan isi pertemuannya dengan Yang Dipertuan Agong Sultan Ibrahim, yang juga memiliki darah keturunan Bugis ini.
"Saya tadi berbicara hubungan dengan Indonesia dan Malaysia dan khususnya Johor dan Sulawesi Selatan," kata Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) ini.
JK turut didampingi Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas)Makassar Prof. Jamaluddin Jompa, Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Muhlis Patahna, mantan Menteri Hukum dan HAM Prof Hamid Awaluddin serta mantan Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI (Purn) Andi Muhammad sebagai Keturunan Raja Gowa, diterima di Istana Negara Kuala Lumpur, Malaysia.
Selain itu, JK juga mengungkapkan jika pihak Unhas mengundang Sultan Ibrahim untuk memberikan gelar Doktor Honoris Causa (HC).
"Dan dia (Yang Dipertuan Agong Sultan Ibrahim) merasa gembira dan senang atas undangan itu dan pada waktunya bisa kembali melihat daerah Bugis," tutur JK.
Sementara itu, Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa menilai Yang Dipertuan Agong Sultan Ibrahim memiliki perspektif yang luas, baik hubungan antara Malaysia dan Indonesia maupun antara Sulawesi dan Johor.
"Raja Malaysia ini memiliki perspektif sangat mendalam hubungan antarkedua bangsa dan juga dalam konteks keluarga besar yang bisa disebut dalam persaudaraan Melayu ini," kata Jamaluddin
Oleh karena itu, Jamaluddin mengundang khusus Yang Dipertuan Agong Sultan Ibrahim untuk berkunjung ke Unhas.
"Mudah-mudahan pada waktunya nanti beliau berkenan sekaligus untuk mendapatkan penghargaan khusus Doktor Honoris Causa, karena beliau layak sebagai Raja Malaysia Kesultanan Johor," ujar Jamaluddin.
Selain itu, sebagai Rektor, Jamaluddin akan membawa misi kerja sama dengan Malaysia utamanya dalam bidang pendidikan dan kebudayaan.
"Tentu untuk Unhas akan membawa misi-misi berupa kerja sama pendidikan, kerja sama kebudayaan," ujar Jamaluddin lagi.
"Sebagai saudara serumpun bisa saling membantu dan memperkuat dalam konteks membangun bangsa masing-masing dan juga gugusan bangsa-bangsa melayu," ujarnya.
Dalam kunjungan ini juga, Jamaluddin terkesan dengan keberadaan Yang Dipertuan Agong Sultan Ibrahim yang menjadi pemimpin di Malaysia. Bagi Jamaluddin, sosok tersebut bisa dijadikan sebagai motivasi generasi Bugis-Makassar untuk tidak pernah berhenti berjuang.
"Ini menjadi motivasi bahwa di mana pun kita berada, apapun tugas kita jangan pernah berhenti berjuang karena kelak bisa jadi pemimpin di mana pun, termasuk di negara lain," pungkasnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: JK bertemu Yang Dipertuan Agong Malaysia Sultan Ibrahim