Makassar (ANTARA Sulsel) - Panitia penyelenggara pameran waralaba atau franchise bertajuk "Empowering Indonesia Entrepreneus" di Gedung Celebes Comvention Centre (CCC) Makassar, 14-16 Oktober 2016 menargetkan jumlah transaksi hingga Rp120 miliar.
"Pada pameran di Makassar ini, kami menargetkan transaksi pameran bisa mencapai Rp120 miliar dan target pengunjung hingga 8 ribu orang selama tiga hari kegiatan. Mengingat makassar penuh potensi besar," kata Ketua Asosiasi Franchise Indonesia Anang Sukardar di Makassar, Jumat.
Ia menjelaskan potensi lokal yang ada di daerah-daerah Indoenesia khususnya Makassar memang masih banyak yang bisa dikembangkan.
Keunggulan dan kekhasan lokal tiap daerah bisa diangkat menjadi peluang usaha seperti di Makassar yang memiliki banyak kuliner andalan seperti coto Makassar, konro, es pisang ijo, pallubasa, yang tentunya berhasil memiliki tempat di hati penikmat kuliner di Indonesia.
Dan masih banyak kuliner andalan Sulsel atau Makassar yang bisa dikembankan menjadi peluang usaha dan diperluas hingga nasiona bahkan internasional serta bisa menyerap tenaga kerja yang cukup besar, katanya.
Maka dari itu, menurut dia, dibutuhkan kejelian dan strategi dalam mengembangkan potensi lokal dari masing-masing daerah.
"Sehubungan dengan itu maka guna mendorong perkembangan potensi kewirausahaan lokal melalui lahirnya wirausahaan muda, maka pihaknya memperkenalkan Pameran dan kegiatan ini melalui format franchise dan business opportunity," katanya.
Selain itu, para pengunjung melalui pameran ini juga bisa berdiskusi terkait usaha pada stans klinik bisnis Kementerian Perdagangan RI, untuk mencari informasi regulasi terkini usaha.
Ajang ini juga memberikan kesempatan bagi para pengunjung untuk berdiskusi langsung dengan para pemilik usaha yang saat ini telah resmi terdaftar dan diakui pihak kementerian.
"Pameran ini juga menawarkan investasi, mulai dari Rp3 juta hingga miliaran. Ragam usaha yang ditawarajn itu antara lain usahan ritel kebutuhan harian (alfamidi), golden telor (keagenan dan distribusi telor ayam), dan ikonic (ritel microwave dan hauseware)," ujarnya.
"Pada pameran di Makassar ini, kami menargetkan transaksi pameran bisa mencapai Rp120 miliar dan target pengunjung hingga 8 ribu orang selama tiga hari kegiatan. Mengingat makassar penuh potensi besar," kata Ketua Asosiasi Franchise Indonesia Anang Sukardar di Makassar, Jumat.
Ia menjelaskan potensi lokal yang ada di daerah-daerah Indoenesia khususnya Makassar memang masih banyak yang bisa dikembangkan.
Keunggulan dan kekhasan lokal tiap daerah bisa diangkat menjadi peluang usaha seperti di Makassar yang memiliki banyak kuliner andalan seperti coto Makassar, konro, es pisang ijo, pallubasa, yang tentunya berhasil memiliki tempat di hati penikmat kuliner di Indonesia.
Dan masih banyak kuliner andalan Sulsel atau Makassar yang bisa dikembankan menjadi peluang usaha dan diperluas hingga nasiona bahkan internasional serta bisa menyerap tenaga kerja yang cukup besar, katanya.
Maka dari itu, menurut dia, dibutuhkan kejelian dan strategi dalam mengembangkan potensi lokal dari masing-masing daerah.
"Sehubungan dengan itu maka guna mendorong perkembangan potensi kewirausahaan lokal melalui lahirnya wirausahaan muda, maka pihaknya memperkenalkan Pameran dan kegiatan ini melalui format franchise dan business opportunity," katanya.
Selain itu, para pengunjung melalui pameran ini juga bisa berdiskusi terkait usaha pada stans klinik bisnis Kementerian Perdagangan RI, untuk mencari informasi regulasi terkini usaha.
Ajang ini juga memberikan kesempatan bagi para pengunjung untuk berdiskusi langsung dengan para pemilik usaha yang saat ini telah resmi terdaftar dan diakui pihak kementerian.
"Pameran ini juga menawarkan investasi, mulai dari Rp3 juta hingga miliaran. Ragam usaha yang ditawarajn itu antara lain usahan ritel kebutuhan harian (alfamidi), golden telor (keagenan dan distribusi telor ayam), dan ikonic (ritel microwave dan hauseware)," ujarnya.