Mamuju (ANTARA Sulsel) - Sekitar 100 orang karyawan PLN Cabang Mamuju, provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melakukan salat Istisqa untuk bermunajab kepada Allah agar hujan diturunkan pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Mamasa Pinrang.
Kegiatan itu dilakukan untuk membantu pasokan air pada PLTA Bakaru dan Bili-Bili (Sulsel) yang saat ini debit airnya mulai berkurang.
Kepala Humas PLN Mamuju, Dg Sangkala, Rabu, menuturkan, salat Istisqa secara berjamaah itu dipimping oleh uztads Drs.Muchtar H, yang berlangsung di pelataran kantor PLN Mamuju.
"Momentum bulan suci ramadhan tahun ini kami manfaatkan untuk melakukan salat Istisqa, untuk meminta pertolongan pada sang pencipta agar diturunkan hujan pada daerah DAS yang menjadi sumber mata air pada sejumlah pembangkit listrik," ungkapnya.
Menurutnya, krisis listrik yang terjadi selama ini akibat musim kemarau panjang yang mengakibatkan debit air pada sejumlah pembangkit listrik menjadi berkurang, sehingga pihak PLN pun terpaksa melakukan pemadaman secara bersamaan yang dilakukan mulai pukul 15.00 hingga pukul 17.00 wita.
"Dengan terpaksa kami harus melakukan pemadaman secara bersamaan disiang hari untuk menghemat penggunaan listrik," jelas Sangkala.
Ia menuturkan, selain pengurangan beban listrik di siang hari, pemadaman listrik juga akan dilakukan pada malam hari yang dimulai pada pukul 18.00 hingga 22.00 wita. meski demikian, durasi pemadaman itu sewaktu-waktu masih dapat berubah sesuai dengan kondisi beban dan sistem kelistrikan.
Dikatakan, Sangkala, PLTGU Sengkang dan PLTU Tello, Makassar juga mengalami gangguan. "PLTGU Sengkan juga mengalami kerusakan pada sumur nomor tujuh yang mengakibatkan penuruanan daya listrik, begitupun dengan PLTGU Tello juga mengalami kebocoran pada pipa, akibatnya daya listrik kita semakin terkuras," tuturnya.
(T.PSO-104/S016)
Kegiatan itu dilakukan untuk membantu pasokan air pada PLTA Bakaru dan Bili-Bili (Sulsel) yang saat ini debit airnya mulai berkurang.
Kepala Humas PLN Mamuju, Dg Sangkala, Rabu, menuturkan, salat Istisqa secara berjamaah itu dipimping oleh uztads Drs.Muchtar H, yang berlangsung di pelataran kantor PLN Mamuju.
"Momentum bulan suci ramadhan tahun ini kami manfaatkan untuk melakukan salat Istisqa, untuk meminta pertolongan pada sang pencipta agar diturunkan hujan pada daerah DAS yang menjadi sumber mata air pada sejumlah pembangkit listrik," ungkapnya.
Menurutnya, krisis listrik yang terjadi selama ini akibat musim kemarau panjang yang mengakibatkan debit air pada sejumlah pembangkit listrik menjadi berkurang, sehingga pihak PLN pun terpaksa melakukan pemadaman secara bersamaan yang dilakukan mulai pukul 15.00 hingga pukul 17.00 wita.
"Dengan terpaksa kami harus melakukan pemadaman secara bersamaan disiang hari untuk menghemat penggunaan listrik," jelas Sangkala.
Ia menuturkan, selain pengurangan beban listrik di siang hari, pemadaman listrik juga akan dilakukan pada malam hari yang dimulai pada pukul 18.00 hingga 22.00 wita. meski demikian, durasi pemadaman itu sewaktu-waktu masih dapat berubah sesuai dengan kondisi beban dan sistem kelistrikan.
Dikatakan, Sangkala, PLTGU Sengkang dan PLTU Tello, Makassar juga mengalami gangguan. "PLTGU Sengkan juga mengalami kerusakan pada sumur nomor tujuh yang mengakibatkan penuruanan daya listrik, begitupun dengan PLTGU Tello juga mengalami kebocoran pada pipa, akibatnya daya listrik kita semakin terkuras," tuturnya.
(T.PSO-104/S016)