Beteleme, Sulteng (ANTARA Sulsel) - Sebanyak 4.000-an warga dari berbagai desa di Kabupaten Morowali Utara (Morut), Sulawesi Tengah, mengikuti tari dero massal persaudaraan memeriahlan HUT ke-3 kabupaten tersebut.

Tarian persaudaraan khas Sulawesi Tengah yang digelar di lapangan Wita Mori, Desa Beteleme, Kecamatan Lembo, Sabtu, tercatat sebagai rekor dunia pada Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri).

Menejemen MURI langsung menyerahkan sertifikat MURI kepada Bupati Morowali Utara Aptripel Tumimomor usai tari dero massal yang berlangsung selama dua jam itu.

Lapangan Wita Mori Beteleme telah dipenuhi warga sejak pukul 11.00 Wita, meski acara puncak baru dimulai pukul 14.00 Wita.

Panitia penyelenggara telah membagikan 3.000 nomor peserta ke seluruh warga desa, tokoh-tokoh masyarakat dan agama serta para pegawai mulai dari tingkat kabupaten sampai kecamatan.

Mereka datang dengan pakaian adat, sementara para pegawai menggunakan pakaian dinas masing-masing.

"Kami menyebarkan 3.000 nomor peserta sebagai jumlah minimum untuk masuk rekor Muri, namun yang ikut dero tidak hanya yang menggunakan nomor, tetapi juga masyarakat lainnya, sehingga jumlah peserta diperkirakan 4.000-an orang," kata Alfred Lande salah seorang tokoh masyarakat Morut.

Dero massal ini digagas Kapolres Morowali untuk meningkatkan rasa persaudaraan masyarakat Morowali Utara dan melestarikan kekayaan budaya daerah.

Pesta dero persaudaraan ini juga untuk memeriahkan HUT ke-3 Kabupaten Morowali Utara yang puncak perayannya akan dilaksanakan pada Senin, 24 Oktober 2016, dipimpin Gubermur Sulteng Longki Djanggola.

Gubernur pada acara puncak itu juga akan membuka Festival Teluk Tomori, sebuah event pariwisata, seni dan budaya untuk melestarikan kekayaan budaya daerah dan promosi pariwisata. 

Pewarta : Rolex Malaha
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024