Mamuju (ANTARA Sulbar) - Sejumlah warga yang bermukim di wilayah Kelurahan Karema Utara Kecamatan amatan Simboro Kepulauan Kota Mamuju Provinsi Sulawesi Barat kesulitan mendapatkan air bersih karena tidak lancarnya suplai air dari perusahaan daerah air minum (PDAM) Mamuju.

"Suplai air minum dari PDAM Mamuju untuk wilayah Kelurahan Karema tidak lancar hanya berlansung tiga kali dalam sepekan itupun, hanya berlansung dua jam dalam sehari," kata Anti salah seorang warga di Mamuju, Minggu.

Ia mengatakan, kondisi air yang hanya mengalir dini hari dan berlansung dua jam tersebut sangat menyulitkan masyarakat mendapatkan air bersih, ini tidak sesuai dan bertolak belakang dengan kenyataan bahwa PDAM Mamuju masuk kategori 10 terbaik dalam melayani masyarakat dari seluruh PDAM secara nasional.

"Biasanya air mengalir dua jam pada jam 03,00 wita dini hari, itupun hanya sebentar, jadi kalau masyarakat tidak bergadang untuk mendapatkan suplai air dari PDAM maka masyarakat kesulitan air bersih," katanya.

Menurut dia, pengaturan sift suplai air minum dari PDAM yang membatasi warga mendapatkan air bersih menjadi pemicu masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih secara lansung, kondisi ini sudah berlansung sekitar setahun, meskipun anehnya ada juga masyarakat yang suplai air minum dari PDAM lancar.

"Masyarakat kesulitan air bersih untuk mandi, cuci dan kakus (MCK), maupun keperluan memasak, karena pengaturan sift tersebut, masyarakat tidak lancar menerima suplai dari PDAM Mamuju, sehingga mesti ada kebijakan dari PDAM sebagai solusi mengatasi ini," katanya.

Menanggapi itu teknisi PDAM yang bertugas mengatur sift suplai air minum kepemukiman warga mengatakan, debit air bersih dari sejumlah sungai di Mamuju yang berkurang membuat masyarakat tidak maksimal mendapatkan air bersih.

Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024