Makassar (ANTARA Sulsel) - Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan mensinkronkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Desa di 1000 Desa dengan RPJMD provinsi setempat.

"Kita ingin menyakinkan di akhir jabatan Pak Gubernur, visi misi yang tertuang dalam RPJMD benar-benar bisa terwujud di Sulsel," kata Kepala Bappeda Sulsel Jufri Rahman yang ditemui usai Penyerahan Hasil Sinkronisasi RPJM Desa dan APB Desa dengan RPJMD Provinsi pada 1.000 Desa tahun 2016 dilaksanakan di Makassar, Kamis.

Kesesuaian rencana pembangunan ini, kata dia, penting agar anggaran yang digunakan hingga di tingkat desa benar-benar fokus pada program dan kegiatan yang sesuai dengan RPJMD Provinsi.

"Di desa misalnya, uang harus lebih banyak digunakan untuk pembangunan infrastruktur, karena ini akan memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat," jelas Jufri.

Sinkronisasi ini, lanjutnya, akan dilakukan secara bertahap sehingga nantinya akan terlaksana di seluruh desa di Sulsel.

"Untuk tahap pertama, sinkronisasi dilakukan terhadap 1.050 desa dari 3.000 desa yang ada di Sulsel," tuturnya.

Sinkronisasi ini, tambahnya, juga merupakan bagian dari program G 1000 G atau Program 1.000 Perbaikan untuk Kebaikan yang digagas Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo.

Sementara, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, mensinkronisasi RPJM Desa dengan RPJMD Provinsi bukanlah hal yang main-main tapi sangat menentukan.

"Kalau perencanaan gagal, maka gagallah secara keseluruhan. Kita mau memperlihatkan, begini caranya agar rakyat makin damai, tentram, dan sejahtera. Dan ini tergantung pada perencanaan yang kita lakukan," kata Syahrul.

Syahrul mengaku iri dengan Negara Jepang yang maju dan modern tapi budayanya sangat dijaga, bahkan sangat menjaga sopan santun. Korea Selatan juga bisa lebih cepat karena mereka mengajarkan rakyatnya etos kerja. Singapura maju karena mereka konsisten dalam membangun.

"Kita pun harus melakukan hal itu agar Sulsel Maju, Mandiri, dan Modern. Di RPJMD Sulsel tahun 2018, pendapatan rakyat itu ditargetkan Rp 35 juta, tapi di tahun 2016 kita sudah capai Rp 42 juta. Artinya, di tahun 2018 harus lebih tinggi lagi, dan saya target Rp 60 juta," pungkasnya.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor :
Copyright © ANTARA 2024