Mamuju (ANTARA Sulbar) - Tahapan pelaksanaan deklarasi kampanye damai terhadap tiga pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Sulawesi Barat, sempat ricuh bermula saat Ketua KPU Sulbar, Usman Suhuria menyampaikan sambutannya.

Pelaksanaan deklarasi kampanye damai ini dihadiri langsung Gubernur Sulawesi Barat, H Anwar Adnan Saleh, Wakil Gubernur Sulbar, Aladin S Mengga dan Kapolda Sulbar, Brigjen Lukman Wahyu.

Selain itu, hadir pula pimpinan partai politik, komisoner KPU, pimpinan Bawaslu yang dipusatkan di anjungan pantai Manakarra, Mamuju, Jumat.

Insiden tersebut bermula kala Ketua KPU Sulawesi Barat, Usman Suhuriah secara bergantian menyapa para Pasangan Calon peserta Pemilukada Sulawesi Barat.

Mulai dari pasangan nomor urut 1, Suhardi Duka (SDK)-Kalma Katta, pasangan nomor urut 2, Salim S Mengga-Hasanuddin Mas`ud dan pasangan nomor 3, Ali Baal Masdar (ABM)-Enny Anggraeni Anwar.

Saat menyambut pasangan nomor urut 1 dan 2 tetap berjalan normal. Kondisi mulai tak kondusif saat Usman menyebut `yang teristimewa` saat menyambut pasangan nomor urut 3, Ali Baal Masdar-Enny Anggraeni Anwar.

Mendengar sebutan tersebut, ratusan massa para pendukung pasangan SDK-Kalma memberikan reaksi keras. Mereka tak terima atas ungkapan Usman yang menurutnya mengistimewakan salah satu Pasangan Calon dalam penyambutan sore itu.

Sejumlah massa pun mulai merangsek mendekati panggung utama tempat Ketua KPU membacakan sambutannya.

Sambil berteriak, mereka meminta Usman untuk memberikan penjelasan atas sikap membeda-bedakan yang ditunjukannya saat menyambut masing-masing Pasangan Calon.

Beruntung, aparat keamanan yang terdiri dari jajaran Kepolisian dan TNI dengan sigap mengantisipasi kondisi menjadi kondusif kembali.

Dengan menghalau massa yang mulai merangsek mendekati panggung utama, Kapolda Sulbar, Brigjen Lukman Wahyu bersama aparat keamanan lainnya meminta massa untuk kembali ke tempat semula.

Brigjen Pol Lukman Wahyu sempat mengambil alih jalannya kegiatan saat situasi mulai memanas dan meminta semua pihak untuk menahan diri.

Ia menginstruksikan kepada seluruh massa pendukung Pasangan Calon untuk tetap menjaga ketertiban selama jalannya deklarasi kampanye damai.

Tak hanya itu, calon Gubernur, Suhardi Duka (SDK) juga terlihat naik ke atas panggung utama menemani Kapolda dan Ketua KPU saat massa terlihat masih tak terima dengan apa yang diungkapkan Usman di atas.

Lewat proses negosiasi singkat, Usman Suhuriah pun meminta maaf kepada seluruh pendukung Pasangan Calon jika ucapan saat menyambut para Pasangan Calon dianggap sebagai sesuatu yang keliru.

Kepada pihak yang mendengarkan niat serta kesalahpahaman atas penghormatan kami, KPU menyampaikan permohonan maaf.

Intinya semua pasangan calon kita hormati dalam posisi yang sama. Maaf ini disampaikan kepada kita semua. Jika ini dinilai sebagai kekeliruan yang fatal, maka saya memohon maaf," kata Usman Suhuriah.

Bahkan Usman juga menyebutkan, jika ucapannya dianggap keliru dan harus memaksa menanggalkan jabatannya maka ada mekanisme yang bisa dilakukan.

Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024