Makassar (ANTARA Sulsel) - Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Dirjen KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr Tachrir Fathoni mengatakan, menghadapi kerusakan lingkungan yang terjadi, maka penting membangun kampus berbudaya lingkungan.

"Perubahan iklim terus-menerus terjadi dan perlahan-lahan merusak lingkungan, terutama disebabkan oleh pemanasan global, pembangunan yang tidak ramah lingkungan, dan berbagai macam ulah manusia yang merusak lingkungan," kata Tachrir di Universitas Muhammadiyah, Makassar, Senin.

Berkaitan dengan hal itu, dia mengimbau agar masyarakat, khususnya masyarakat kampus melakukan berbagai upaya secara bersama-sama guna mengatasi perubahan iklim dan membangun kampus berbudaya lingkungan.

Ajakan tersebut disampaikan pada "Talk Show" bertema "Berperan Bersama Mengatasi Perubahan Iklim".

Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Rektor Unismuh Makassar Dr H Abdul Rahman Rahim, dan amanah atau ceramah agama singkat oleh Ketua BPH Unismuh Makassar Dr HM Syaiful Saleh yang dihadiri ratusan dosen dan mahasiswa Unismuh Makassar.

Menurut Dirjen KLKH, kampus sebagai pilar pendidikan hendaknya mampu menjadi contoh bagi masyarakat dalam menyelamatkan kondisi lingkungan yang kian hari tergerus, sebagai dampak dari perkembangan ekonomi.

Hal itu dibenarkan Rektor Unismuh. Menurut dia, kerusakan alam dan lingkungan hidup yang disaksikan sekarang merupakan akibat dari ketamakan ekonomi yang kapitalis.

Dalam kehidupan yang sesungguhnya, kebanyakan manusia hanya bisa merusak tanpa bisa memperbaikinya.

"Sebagai khalifah, kita harus menjaga bumi dari kehancuran yang diciptakan oleh ulah kita sendiri," tutur Rahman Rahim.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024