Mamuju (ANTARA Sulbar) - Warga Mamuju ibukota Provinsi Sulawesi Barat, kian resah akibat aksi penjambretan akhir-akhir ini marak terjadi di daerah itu.

"Bentuk kejahatan kriminal penjambretan mulai marak terjadi di kota Mamuju akhir-akhir ini. Kondisi ini benar-benar meresahkan warga Mamuju karena dalam sehari terdapat dua kasus jambret yang umumnya dialami kaum hawa atau ibu rumah tangga," kata Pengurus DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Mamuju Ashari di Kota Mamuju, Selasa.

Olehnya, warga Mamuju, khusunya kaum wanita, dihimbau untuk terus waspada dan berhati-hati saat hendak di perjalanan.

"Saya mendapatkan informasi dari warga Mamuju terkait adanya kasus penjambretan akhir-akhir ini. Kondisi ini benar-benar meresahkan warga," kata Ashari.

Dari kejadian ini, Ashari meminta pihak Kepolisian Resort (Polres) Mamuju untuk intens menggerakkan anggotanya ke lapangan.

Ashari juga mendesak, pemerintah kabupaten Mamuju maupun pemerintah provinsi, dapat maksimalkan dan memperbanyak Lampu Penerangan Jalanan Umum (LJPU).

"Saya lihat, di dalam kota saja, banyak sekali jalan-jalan gelap. Aksi para penjambret ini memang bisa jadi tidak mengenal waktu, pagi, siang dan malam. Nah, kalau malam hari, LJPU harus ada, agar warga yang melintas di jalan itu tidak khawatir," tegasnya.

Sesuai informasi yang diterima, lanjut Ashari, salah satu jalan di Mamuju yang marak menjadi tempat aksi para penjambret adalah Jl. Soekarno Hatta, dari depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mamuju hingga perempatan lampu merah Simbuang.

"Kalau hal ini tidak diperhatikan pemerintah, maka saya khawatir kasus penjambret terus bertambah. Makanya, langkah yang harus diambil secepatnya adalah perbanyak LPJU, karena ini juga mencegah terjadinya kecelakaan berkendara," kunci Ashari yang juga ketua DPD Pemuda LIRA Mamuju ini.

Seperti diketahui, sebanyak dua kasus aksi penjambret yang terjadi pada Minggu (13/11), kemarin. Pertama, kejadian penjambretan dialami oleh Nurdiana (34), tepatnya sekitar pukul 08.00 Wita di Jl. Kurungan Bassi, depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mamuju.

Akibat kejadian ini, tas korban yang berisi uang tunai sekira Rp 6 juta dan Handphone raib dijambret. Parahnya, saat pelaku melakukan aksinya di jalan, membuat korban terjatuh bersama anak kecilnya, dan mengalami luka-luka.

Nurdiana mengaku sudah melaporkan kejadian itu ke Satreskrim Polres Mamuju seraya berharap kasus itu terungkap.

"Iye`, sudah kami laporkan kejadiannya. Mudah-mudahan kejadian ini dapat segera diselesaikan oleh kepolisian. Ini benar-benar meresahkan kami," kata Nurdiana.

Aksi penjambretan di hari yang sama, Minggu (13/11/16) sekitar pukul 15.45 Wita juga terjadi di lingkungan Boadao, Desa Bambu Kecamatan Mamuju.

Korban atas nama Nurnanegsi (28) dijambret oleh dua orang lelaki menggunakan kendaraan roda dua.

Dari kejadian itu, Nurnangesi terjatuh dari kendaraanya. Akibatnya, korban mengalami luka yang cukup parah, dan kini masih dirawat intensif di Rumah Sakit Mitra Manakarra, Mamuju.

"Pelakunya dua orang, yang satu berambut gondrong, tidak pakai baju. Kami minta polisi segera menangkap pelaku," sebut Nurnanegsi.

Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024