Mamuju (ANTARA Sulbar) - Badan Pusat Statistik (BPS) melansir, perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Sulawesi Barat, November 2016 sebesar 108,61 atau turun 1,08 persen dibandingkan NTP Oktober yang sebesar 109,79.

"Ada empat subsektor yang menjadi pemicu perkembangan NTP Sulbar. Hal ini sebagaimana hasil pemantauan BPS pada November tahun ini," kata Kepala BPS Sulbar, Suntono di Mamuju, Minggu.

Menurutnya, NTP untuk Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) 100,43, Subsektor Hortikultura (NTP-H) 107,91, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R) 117,85, Subsektor Peternakan (NTP-T) 104,46 dan Subsektor Perikanan (NTN) 101,34.

"NTP Subsektor Perikanan terbentuk dari gabungan perikanan tangkap dan budidaya perikanan yang memiliki NTP masing-masing sebesar 104,80 dan 95,26," terangnya.

Suntono menguraikan, hasil pemantauan harga konsumen perdesaan menunjukkan terjadinya inflasi perdesaan di Sulawesi Barat pada November 2016 sebesar 0,97 persen, yang secara umum dipicu oleh meningkatnya indeks harga kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 1,79 persen, indeks harga kelompok pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,63 persen.

Kemudian kata dia, indeks harga kelompok pengeluaran perumahan sebesar 0,08 persen, indeks harga kelompok pengeluaran sandang sebesar 0,29 persen, indeks harga kelompok pengeluaran kesehatan sebesar 0,12 persen, indeks harga kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,07 persen, dan indeks harga kelompok pengeluaran transportasi dan komunikasi sebesar 0,23 persen.

"Inflasi di daerah perdesaan terjadi di seluruh provinsi di Indonesia, tertinggi di Gorontalo sebesar 1,97 persen dan terendah di Kalimantan Barat sebesar 0,05 persen. Sulawesi Barat menempati urutan ke enam dari 33 provinsi yang mengalami inflasi perdesaan," katanya.

Untuk skala nasional, NTP bulan November 2016 sebesar 101,31 atau turun sebesar 0,40 persen dibandingkan bulan Oktober 2016 dan mengalami inflasi perdesaan sebesar 0,87 persen.

Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024