Makassar (ANTARA Sulsel) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulawesi Selatan menyatakan siap turun langsung menyukseskan pelaksanaan "Lovely Desember" di Toraja, Sulsel.
"Jika pelaksanaan beberapa waktu sebelumnya kami datang sebagai visitor, namun untuk tahun ini mencoba memberikan andil dalam perayaan tahunan ini dengan menggelar beragam kegiatan menyambut Lovely Desember," kata Ketua PHRI Sulsel, Anggiat Sinaga di Makassar, Selasa.
Adapun berbagai acara yang disiapkan dalam menyambut kegiatan pariwisata di daerah itu di antaranya menggelar kompetisi lomba membawa baki (tray race) serta lomba memasak bagi para chef dari sejumlah resto dan hotel di daerah tersebut.
Selain itu, kata dia, adapula lomba menata tempat tidur (making bed), lomba menghias meja (table set up) dan seminar pariwisata dan perhotelan dengan tema brain wash.
"Untuk kegiatan ini sendiri kita mulai laksanakan pada 8 hingga 11 Desember 2016. Kami tentu berharap dengan kegiatan ini bisa memberikan hal positif bagi pelaksanaan Lovely Desember 2016," katanya.
Sementara khusus untuk lomba penyajian makanan, kata dia, tentunya bertujuan untuk lebih meningkatkan kreatifitas dalam mengolah menu yag sederhana menjadi sajian nusantara yang cocok dilidah para wisatawan baik lokal dan mancanegara.
"Di Toraja itu banyak sekali lendong (belut) yang bisa dimanfaatkan untuk menjadi menu unggulan. Menu ini punya potensi menjadi menu pilihan karena memiliki cita rasa yang berbeda," ujarnya.
Executive chef Grand Clarion Makassar, Abd Halik menyatakan sudah memiliki beberapa kreasi yang akan dicoba khususnya dari bahan dasar Belut sehingga bisa populer dan menjadi menu buruan para wisatawan yang berkunjung ke Toraja.
"Kami memang ada sesi kelas memasak dan itu yang akan kita perlihatkan di sana. Kami berharap para chef semakin termotivasi untuk melahirkan jenis varian baru dengan bahan yang ada," sebutnya.
Lovely December Toraja merupakan ajang tahunan yang disiapkan dalam menarik wisatawan bagi domestik dan mancanegara. Ajang ini menyajikan berbagai kegiatan seni dan budaya masyarakat lokal di antaranya tarian massal, karnaval budaya, pertunjukan musik bambu, festival kuliner, pameran kerajinan tangan dan sebagainya.
"Jika pelaksanaan beberapa waktu sebelumnya kami datang sebagai visitor, namun untuk tahun ini mencoba memberikan andil dalam perayaan tahunan ini dengan menggelar beragam kegiatan menyambut Lovely Desember," kata Ketua PHRI Sulsel, Anggiat Sinaga di Makassar, Selasa.
Adapun berbagai acara yang disiapkan dalam menyambut kegiatan pariwisata di daerah itu di antaranya menggelar kompetisi lomba membawa baki (tray race) serta lomba memasak bagi para chef dari sejumlah resto dan hotel di daerah tersebut.
Selain itu, kata dia, adapula lomba menata tempat tidur (making bed), lomba menghias meja (table set up) dan seminar pariwisata dan perhotelan dengan tema brain wash.
"Untuk kegiatan ini sendiri kita mulai laksanakan pada 8 hingga 11 Desember 2016. Kami tentu berharap dengan kegiatan ini bisa memberikan hal positif bagi pelaksanaan Lovely Desember 2016," katanya.
Sementara khusus untuk lomba penyajian makanan, kata dia, tentunya bertujuan untuk lebih meningkatkan kreatifitas dalam mengolah menu yag sederhana menjadi sajian nusantara yang cocok dilidah para wisatawan baik lokal dan mancanegara.
"Di Toraja itu banyak sekali lendong (belut) yang bisa dimanfaatkan untuk menjadi menu unggulan. Menu ini punya potensi menjadi menu pilihan karena memiliki cita rasa yang berbeda," ujarnya.
Executive chef Grand Clarion Makassar, Abd Halik menyatakan sudah memiliki beberapa kreasi yang akan dicoba khususnya dari bahan dasar Belut sehingga bisa populer dan menjadi menu buruan para wisatawan yang berkunjung ke Toraja.
"Kami memang ada sesi kelas memasak dan itu yang akan kita perlihatkan di sana. Kami berharap para chef semakin termotivasi untuk melahirkan jenis varian baru dengan bahan yang ada," sebutnya.
Lovely December Toraja merupakan ajang tahunan yang disiapkan dalam menarik wisatawan bagi domestik dan mancanegara. Ajang ini menyajikan berbagai kegiatan seni dan budaya masyarakat lokal di antaranya tarian massal, karnaval budaya, pertunjukan musik bambu, festival kuliner, pameran kerajinan tangan dan sebagainya.