Mamuju (Antara Sulbar) - Sejumlah organisasi mahasiswa melakukan aksi serentak disejumlah Kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat mengecam pernyataan Rektor Universitas Asyariah Mandar (Unasman) DR Chuduria Sahabuddin yang dianggap melecehkan dan mencemarkan nama baik organisasi FPPI.

Pemantauan di Mamuju, Jumat, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi FPPI Pimpinan Kota Mamuju, PMII Cabang Mamuju, Komkar Universitas Tomakaka, dan Maper STIE Muhammadiyah Mamuju, melakukan aksi demo dengan berjalan kaki disejumlah ruas jalan Kota Mamuju.

Dalam aksinya para mahasiswa tersebut juga melakukan orasi di depan Markas Polda Sulbar dengan mengecam pernyataan rektor Unasman yang menyatakan FPPI rakyat kuasa adalah cikal bakal PKI.

Para mahasiswa tersebut meminta agar rektor Unasman mengklarifikasi pernyataannya dan mendesak agar meminta maaf kepada segenap kader FPPI diseluruh Indonesia.

FPPI dengan dasar organisasi Nasional Demokrasi Kerakyatan, Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) telah berjuang mempertahankan negeri ini dari segala bentuk invasi globalisasi agar bangsa ini tetap berdiri kokoh dan berdaulat.

"Kami membangun ruang-ruang pengorganisiran bersama mahasiswa pemuda petani buruh dan nelayan dengan menata kehidupan sosial ekonomi politik budaya masyarakat Indonesia yang lebih baik untuk kemajuan bangsa, kami akan menjaga bangsa ini agar tetap utuh dan berdaulat, ditengah pertarungan global, jadi pernyataan rektor tidak rasional, tidak masuk akal menyebut FPPI cikal bakal PKI," kata Suyuti ketua FPPI Pimkot Mamuju.

Menurut dia, FPPI lahir menjaga kedaulatan NKRI membangun demokrasi yang sehat, untuk membela hak masyarakat, sama sekali tidak ada hubungannya dan berbanding terbalik dengan pernyatan rektor Unasman.

Sementara itu di Kabupaten Polewali Mandar sejumlah organisasi mahasiswa diantaranya FPPI Pimpinan Kota Polewali Mandar, Front Mahasiswa untuk Demokrasi (FAMd) dan Pemudah, mengecam pernyataan rektor Unasman, dengan mendatangi kampus Unasman.

Para mahasiswa berorasi tersebut kemudian meminta rektor Unasman meminta maaf atas pernyataannya kepada seluruh kader FPPI di Indonesia.

"Kader kami di FPPI sebelumnya bersama mahasiswa Unasman melakukan penolakan biaya kursus bahasa inggris di kampus Unasman karena setiap mahasiswa diwajibkan membayar sebesar Rp200 ribu yang membebani siswa, apalagi mata kuliah bahasa Inggris sudah ada, namun kami tiba tiba dituding cikal bakal PKI," kata Ketua Dewan Daerah FPPI Sulbar, Ramli.

Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024