Mamuju (Antara Sulbar) - Warga Kecamatan Luyo Kabupaten Polewali Mandar mengharapkan pemerintah membantu pengadaan bibit kakao karena pembukaan perkebunan sawit tak kunjung terealisasi.

"Petani selama ini sudah mengeluh karena tidak ada lagi lahan yang bisa dikelola karena pohon kakaonya sudah telanjur banyak ditebang," kata Basri warga Kecamatan Luyo di Polman, Sabtu.

Ia mengatakan, semenjak ada rencana pembukaan areal perkebunan sawit di Kecamatan Luyo, maka masyarakat petani berlomba-lomba ingin mengembangkan komoditas penghasil "crude palm oil" (CPO) itu.

"Akhirnya masyarakat merelakan tanaman kakaonya ditebang untuk ditanami sawit karena menganggap akan meningkatkan kesejahteraan petani sawit," katanya.

Namun, rencana pembukaan perkebunan sawit tersebut tak kunjung terlaksana hingga sekarang ini, sehingga petani mengalami kerugian.

"Petani kehilangan mata pencaharian karena telanjur menebang pohon kakaonya sementara perkebunan sawit tak kunjung dibuka," katanya.

Oleh karena itu ia berharap agar pemerintah membantu petani memberikan bibit kakao, untuk kembali mengembangkan kakao karena sawit tak kunjung dibuka.

"Kalau tidak ada bantuan, maka sulit bagi petani meningkatkan kesejahteraannya karena kesulitan membeli bibit kakao, pemerintah diminta membantu menyediakan bibit kakao," katanya.

Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024