Makassar (Antara Sulsel) - Lembaga Survei Jaringan Suara Indonesia (JSI) melansir survei tingkat kepuasan publik terhadap Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto juga akan maju kembali pada Pemilihan Umum Kepala Daerah di Kota Makassar masih berada di posisi teratas dibandingkan bakal calon lainnya.

"Hasil survei kebijakan publik untuk Desember 2016, ada 77,05 persen yang mengaku cukup puas terhadap kinerja Ramdhan Pomanto selama memimpin ibu kota Sulsel," kata Supervisor JSI Arif Saleh dalam siaran persnya, Kamis.

Sementara mengenai dukungan publik terhadap Danny Pomanto untuk Pilkada 2018 mendatang, Kata Arif bila tingkat kesukaan dan elektabilitas kepala daerah berlatar belakang arsitek ini masih sangat tinggi di atas 50 persen.

Menurut dia, semakin sedikit figur yang disimulasikan, maka elektabilitas Danny akan semakin tinggi. Begitupun simulasi pasangan, siapapun yang dijadikan pendamping, masyarakat tetap menerima.

Kendati demikian, dalam survei tersebut berbagai figur yang dimasukkan dalam survei terdapat dua nama yang bisa saja ke depan akan menjadi rivalnya seperti, Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal dan Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Irman Yasin Limpo.

Hal itu mengingat keduanya punya pengaruh dan elektabilitas kedua figur itu berada di bawah Danny Pomanto. Namun, bila Syamsu Rizal bila ditempatkan sebagai bakal calon wali kota, maka akan masih jauh tertinggal.

"Tetapi bila dimasukkan menjadi calon wakil wali kota, justru posisinya paling di atas dibanding nama-nama lainnya juga digadang-gadang maju," papar Arif .

Meski survei JSI masih menempatkan Danny Pomanto paling teratas, akan tetapi Arif mengingatkan agar Danny tidak `over convindence` atau bersikap berlebihan. Alasannya, tahapan pilkada masih cukup lama memungkikan ada perubahan-perubahan yang bisa saja terjadi ke depan.

Selain itu, karakter pemilih di perkotaan yang heterogen, serta penyebaran informasi mudah diakses untuk mempengaruhi pilihan masyarakat sangat berpotensi untuk menjadi manuver politik.

Untuk hasil survei tersebut dilaksanakan pada Desember tahun lalu dengan melibatkan 440 responden menggunakan teknik multi stage random sampling.

Survei tersebut, kata dia, melibatkan beberapa figur yang juga digadang-gadang maju menjadi bakal calon, namun meski demikian figur Danny Pomanto masih disukai publik.

Kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar berbanding dengan kepuasan publik untuk berbagai bidang. Seperti pelayanan publik, infrastruktur, penegakan hukum, ekonomi, sosial dan politik. Itu di atas 70 persen.

Survei ini juga merekam respon publik terhadap beberapa program unggulan yang diterapkan mantan tim Ahli di zaman Ilham Arief Sirajuddin itu seperti, Makassar Tidak Rantasa, Lorong Garden, Makassar Home Care, serta Makassar Smart City. Dari beberapa program unggulan tersebut, rata-rata di atas 60 persen mengaku cukup puas.

Tingginya tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemkot Makassar, lanjutnya, tidak terlepas dari kepemimpinan Danny yang dinilai cukup meyakinkan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi di Kota Makassar. Begitu pun janji-janji politiknya saat maju mencalonkan diri pada pilkada lalu, lebih 60 persen responden mengakui sudah merealisasikannya.

Hanya saja, mesti diperhatikan Danny dan jajaran pemkot, serta semua stakeholder adalah penanganan stabilitas keamanan masyarakat. Mengingat, dari berbagai item yang dimasukkan di survei, paling banyak dibutuhkan adalah jaminan keamanan.

"Tercatat, ada 32,27 persen jaminan keamanan, disusul harapan publik, yakni penciptaan lapangan kerja yang luas, 23,64 persen dan lainnya di bawah 10 persen," tambah Arif.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024