Mamuju (Antara Sulbar) - Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Barat telah melakukan evaluasi terhadap program percetakan sawah baru sebagai upaya meningkatkan produksi beras di daerahnya.

"Kita telah melakukan evaluasi terhadap program ratusan hektar sawah yang bermasalah di tahun 2016. Persoalan ini diselesaikan secara persuasif," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Sulbar Ir Hamzah di Mamuju, Kamis.

Menurut dia, permasalahan yang muncul tidak boleh terulang lagi. Tetapi, akan dijadikan motivasi untuk melakukan perbaikan.

Karena itu, kata dia, program percetakan sawah baru akan lebih dimaksimalkan pekerjaannya dengan kembali memberikan jatah sawah baru kepada masyarakat petani dengan jumlah 2.000 hektare yang tersebar di tiga kabupaten di Provinsi Sulbar.

"Tahun ini masyarakat petani di tiga kabupaten kembali akan mendapatkan jatah 2000 hektar sawah baru. Meskipun di tahun 2016 banyak persoalan, namun Alhamdulillah kami bisa selesaikan secara persuasif dengan pelaksana dan masyarakat," katanya.

Hamzah mengungkapkan, adanya kejadian persoalan percetakan sawah baru menjadi catatan tersendiri baginya sebagai Kadistanak selama satu tahun untuk dijadikan pembelajaran untuk memperbaiki tahun ini.

Ia mengungkapkan, seperti di Kecamatan Kalukku Kabupaten Mamuju telah dilakukan pekerjaan pencetakan sawah baru tidak selesai yang dilakukan oleh pelaksana teknisnya.

Sehingga Distanak dari penaggungjawab anggaran tidak membayarkan karena tidak rampung. Untungnya masyarakat ada pro aktif untuk melanjutkan pekerjaan itu dengan dana pribadi.

"Di Kecamatan Kaluku ada sekitar 3 hektare lebih tidak rampung dari 11 hektare. Dan itu menjadi permasalahan besar ditengah masyarakat waktu itu. Untungnya kami bisa turun tangan dan menegaskan kepada pelaksana kegiatan untuk bertanggungjawab Jika tidak Distanak tidak akan membayarnya," ujarnya.

Pewarta : Aco Ahmad
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024