Makassar (Antara Sulsel) - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Sulawesi Selatan Andi Hasdullah mengatakan pihaknya akan fokus berupaya untuk meningkatkan literasi pengguna Sosial Media (Sosmed).

"Konten sosial media banyak yang mengandung info hoax, kebohongan, kebencian, ucapan kebencian, caci maki, isu berbau SARA, dan pornografi, ini menjadi ancaman yang sangat serius. Karena itu peningkatan literasi akan menjadi salah satu fokus kerja kami," jelas Andi Hasdullah di Makassar, Minggu.

Ia mengatakan sosial media menjadi ancaman serius, yang berpotensi memicu perpecahan dan mengancam soliditas dan kebhinekaan Bangsa Indonesia, jika tidak dimanfaatkan dengan baik.

"Ini tentu saja akan menghambat upaya percepatan pembangunan bangsa dan kesejahteraan masyarakat," kata dia.

Pihaknya, lanjut dia, akan meningkatkan ketahanan netizen terhadap info yang negatif melalui edukasi atau literasi pengguna medsos yang santun dan produktif, dan mampu memfilter info yang bertebaran di dunia maya tersebut.

"Untuk itu, kami akan melakukan edukasi pengguna medsos secara bertahap," ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya akan mulai dari komunitas-komunitas pengguna medsos, seperti LSM, pelajar dan mahasiswa. Pihaknya akan menggalakkan Gerakan Ayo Santun dan Produktif di Dunia Maya.

"Rencananya, untuk triwulan pertama dan kedua, kami target seribu netizen, dan akan dilakukan secara berkelanjutan," pungkasnya.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor :
Copyright © ANTARA 2024