Makassar (Antara Sulsel) - Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan yang melakukan penyelidikan kasus pembunuhan sadis terhadap Rafika Hasanuddin di Jalan Manggarupi, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa menyatakan motif sementara bukan perampokan.

"Kemarin telah kami lakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan juga autopsi, tapi hasilnya belum keluar. Namun hasil olah TKP itu sudah ada sedikit gambaran motifnya bukan perampokan," ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Dicky Sondani, di Makassar, Rabu.

Ia mengatakan, olah TKP oleh tim forensik dan Inafis itu tidak menemukan adanya barang yang hilang, sehingga penyidik menduga pelaku pembunuhan adalah orang yang dikenal korban.

"Kalau biasanya itu kasus pembunuhan yang diawali oleh perampokan akan meninggalkan banyak jejak-jejak dan sejumlah barang juga raib. Tapi ini, semuanya ada, uang, sepeda motor dan barang berharga lainnya," katanya lagi.

Dicky mengaku, dengan petunjuk yang didapatkan dari olah tempat kejadian perkara itu, penyidik kemudian mengerucutkan penyelidikan kepada orang-orang terdekat dengan korban.

Beberapa petunjuk-petunjuk melalui telepon genggamnya (HP) yang ditemukan penyidik juga akan didalami seputar percakapan-percakapan baik melalui sambungan panggilan telepon maupun pesan singkat atau media sosialnya.

"Semuanya akan didalami. Penyidik kini memfokuskan pada orang-orang terdekat dan melalui HP-nya itu, akan ditelusuri siapa saja yang berhubungan lewat panggilan telepon, SMS maupun lainnya," ujarnya pula.

Sebelumnya, Rafikah Hasanuddin (21) alumni Fakultas Farmasi, Universitas Indonesia Timur (UIT) ditemukan tewas di dalam rumah, jalan Manggarupi, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Saleh, salah seorang warga yang melintas di Jalan Manggarupi Blok A/5 melihat rumah dalam kondisi setengah terbuka selama dua hari dan kemudian memutuskan untuk mengecek warga di dalam rumah tersebut.

"Awalnya saya lewat dan melihat itu rumah setengah terbuka pintunya dan sudah berlangsung dua hari. Saya kemudian mengecek dan memberi salam, tapi tidak dijawab kemudian masuk dan melihat sudah ada orang yang tergeletak depan pintu dalam rumah, lalu saya keluar memanggil warga lainnya," katanya pula.

Setelah warga berkumpul dan masuk melihat kondisi penghuni rumah itu, warga lainnya kemudian menghubungi Polsek Somba Opu dan kemudian mengevaluasinya ke RS Bhayangkara untuk dilakukan visum dan autopsi.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024