Makassar (Antara Sulsel) - Pertamina kembali menyalurkan program Corporate Social Responsibility (CSR) dengan merenovasi sekolah Madrasah Ibtidiyah (MI) Ulul Asmi di Dusun Pangi-panggi Desa Ponre-ponre Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

"Gedung sekolah yang lama akan segera dirobohkan karena akan dibangun gedung yang baru dan lebih layak, " kata Area Manager CSR dan SMEPP PT Pertamina, Syarifuddin, Selasa.

Menurut dia, sekolah tersebut selalu di cap `Kandang Kambing` karena kondisinya tidak layak sebagai tempat pendidikan bagi siswa setempat. Hingga saat ini, kata dia, pihakya membangun tenda sementara agar aktivitas belajar mengajar.

"Agar proses belajar mengajar tidak terputus kami telah menyiapkan tenda sementara sekuran empat ruang kelas," ujarnya dalam siaran pers diterima di Makassar, Sulawesi Selatan.

Dirinya juga memantau langsung proses pendirian tenda jenis roder dengan mengatakan Pertamina sangat intens dalam meningkatkan mutu pendidikan hingga ke pelosok negeri.

"Melihat kondisi yang cukup memperihatinkan, kami tidak berpikir panjang untuk membantu MI Ulul Asmi apalagi sekolah ini berada pedalaman yang memiliki keterbatasan akses," katanya.

Selain itu, Pertamina menargetkan sekolah yang berjarak 83 km dari kota Watampone dibangun menggunakan material yang kuat dan tahan lama.

Sekolah ini memiliki 30 orang siswa ini akan dilengkapi fasilitas mobiler terbaik setara sekolah pada umumnya. Tidak ketinggalan fasilitas perangkat IT turut menunjang operasional di sekolah ini nantinya.

Diketahui, MI Ulul Asmi berdiri pada tahun 2009 berbekal seadanya. Gedung sekolah kata Syarifuddin, hanya dibalut rajutan bambu usang dan seng yang diambil dari material sisa. Tampilan jauh dari layak membuat sekolah itu disebut orang sebagai "kandang kambing".

Karena keterbatasan biaya operasional, guru menggunakan arang di papan bercat putih sebagai pengganti kapur tulis. Apabila musim hujan tidak jarang proses belajar mengajar terpaksa dihentikan karena atap sekolah bocor dan ancaman sekolah ambruk akibat angin kencang.

Sekolah MI Ulul Asmi memiliki tenaga pengajar hebat. Meski hanya sukarelawan dan sangat jauh dari status Pegawai Negeri Sipil (PNS) kepala sekolah dan guru sangat bersemangat dan sepenuh hati mengajar siswa yang juga didominasi dari kalangan kurang mampu.

Kepala sekolah MI Ulul Asmi mengaku Pertamina merupakan lembaga pertama yang menyalurkan bantuan. Dan pihaknya berterima kasih atas bantuan tersebut membantu siswa mendapatkan fasilitas memadai.

"Memang banyak yang ingin menyalurkan bantuan di sekolah ini. Namun Alhamdulillah Pertamina justru yang mencoba mewujudkannya, sehingga MI Ulul Asmi bisa setara dengan sekolah pada umumnya," tambah Saparuddin.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024